Chapter 6

16 7 1
                                    

Martin POV

Akhirnya aku menemukan perempuan yang ku cari-cari beberapa hari ini setelah aku pindah kembali ke sini, aku sangat merindukan gadis itu, sangat, aku tak sengaja menemukannya di halte saat ia kehujanan, yah itu Talia benar Talia.

Itu membuatku terpaku di tempat dan terus saja menatap gadis yang menatapku heran itu. Saat mata Talia teralihkan aku berusaha bersembunyi secepat mungkin ke balik pohon yang tak jauh dari tempatku berdiri.

Aku mengikuti Talia sampai ke rumahnya, aku tak peduli harus melawan derasnya hujan di bawah pohon.

"Kita akan bertemu lagi Talia, tunggu saja" Ucap Martin.

...

Keesokan harinya

Aku melihat Talia di jemput oleh dua perempuan yang kemungkinan adalah sahabatnya.

Yah, aku sekarang berada di seberang rumah Talia mengintip di balik pohon dari ia pulang sekolah.

Aku mengikutinya lagi sampai ia berhenti di sebuah cafe. Aku menunggu di dalam taksi hingga Talia keluar.

Aku lalu beranjak keluar dan lari mengejar Talia saat Talia akan masuk dari taksi, terdengar marah Talia tak terima.

"Siapa lo berani megang* tangan gue heh!!!!" ucapnya

"Lo kan yang gue liat waktu gue di halte dan lo ujan-ujanan, lo juga waktu itu ada di depan rumah gue kan?" Ucapnya lagi yang membuat Martin menatapnya dan tersenyum.

Aku langsung menariknya ke dalam taksi karena tak ingin berlama-lama karena hari sedang hujan.

"Martin Bastian" aku menyodorkan tanganku memberi salam kepada Talia.

"Ehh.., gue Talia, Talia Varsha" dia membalas salamku dengan gugup

"Nama yang cantik".

"Emm... Jadi maksud lo ini apa?"

"Maksud gue gimana?"

Lelaki itu tersenyum dengan tenangnya berkata "Gue cuman mau jadi temen lo, gimana?"

"Ehh.. Hahh? Lo kenal gue" ucap Talia linglung

"Nanti lo juga bakalan ingat"

"Belok kiri pak" ucap Martin
Martin mengarahkan ke rumah Talia dan di dalam perjalanan tak ada yang mulai berbicara lagi sibuk dengan pikiran masing-masing.

Sesampainya di rumah Talia
Talia keluar dari taksi dan aku mengikutinya namun dia terus saja berjalan.

"Gue jemput lo besok"

Talia berhenti dan langsung berbalik, dengan mengernyitkan kening

"Hah?"

Tanpa memperdulikannya aku langsung masuk ke dalan taksi pergi begitu saja tanpa memperdulikan teriakan Talia.

...
Author POV

"Lah tuh muka kaya kelipet tujuh aja deh di tekuk gitu Tal" ucap Oliv yang melihat Talia masuk ke dalam kelas namun ditanggapi acuh oleh Talia. Ia langsung saja duduk dan menelungkupkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangannya.

Orang yang duduk di samping Talia pun juga merasa heran dengan tingkah Talia.

"Lo kenapa Tal, sakit?" ucap Ando sambil mengguncang tubuh Talia

"Apaan sih, berisik!" marah Talia

"Heyy gaess, ada yang berangkat bareng sama anak baru deh, anak barunya ganteng lagiii" ucap Andin yang sekelas dengan Talia sambil menunjuk Talia.

Talia bangun karena teriakan ratu gosip si Andin yang membuatnya semakin kesal. Seketika Sherin, Oliv, dan Ando langsung menatap Talia dengan terkejut dan tatapan meminta penjelasan. 

"Ishhhhh" geram Talia.

...

"Oke oke gue jelasin, tapi di kantin aja gue laperr" nyengir Talia.

Sesampainya di kantin

"Jelasinn" ucap Sherin penasaran sedari tadi.

"Pesen dulu kali"

"Gue mie goreng sama es jeruk ya"

"Gue juga Sher, lu pesen yaa"

"Iya iyaa"

Setelah makanan pesanan mereka datang, mereka mengisi perut terlebih dahulu sebelum Talia bercerita.

Setelah selesai Talia pun bercerita dari awal kejadian hingga ia diantarkan ke sekolah. Teman-temannya pun mengangguk dan tiba-tiba...

"Pada ngomongin gue yaaa..." ucap seseorang yang tak lain adalah Martin

Dan setelah Talia memberi kode kepada temannya bahwa itu adalah orang yang ia ceritakan tadi teman-temannya pun mengangkat alis tanda terrkejut dan mengangguk-angguk saja.

"Ngapain lo disini, nggak bosan-bosan ya lo ganggu hidup gue!!" Talia sudah tak tahan lagi dengan kelakuan manusia yang entah darimana datangnya yang sok kenal sok dekat ini dengannya.

Never ForgetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang