My Prince And Queen

105 7 2
                                    

     Senin yang menyebalkan... Upacara yang selalu dilaksanakan semua murid Senior High School, Sekolah populer dengan kualitas yang tinggi hanya kalangan atas yang masuk kesini tapi tak jarang juga anak beasiswa disini tapi pasti berakhir tidak tenang.

.....

     Saat ini sedang upacara dan selalu ada peraturan : Hormat dengan benar, Jangan ribut, Dan memakai perlengkapan lengkap. Hanya beberapa murid yang menaati peraturan... Yang lainnya mari kita lihat, Ada yang menguap, Ada yang makan roti,  Ada yang mengikuti cara gurunya berbicara, Bahkan ada yang ber-headset (Jangan ditiru). Mari kita kenalkan anak anak yang tidak patut dicontoh itu.

     "Hoamm". Megan menguap karna dia selalu begadang setiap malam hanya untuk membaca novel.
"Baca novel lagi? Sampai jam berapa tadi malam?" Tanya Vanessa yang baris di sampingnya.
"Emm... Jam 2 mungkin". Ucap Megan dengan santai.
"Aku tidak terkejut lagi mendengar jawabannya". Ucap Zahra.
"Itulah yang dikatakannya selalu". Ucap Vanessa.
"Maka dari itu kita tidak pernah terkejut mendengarnya". Ucap Zahra.
"Hey!!! Kalian diamlah... Kalian tidak lihat kita sedang upacara!" Ucap Megan dengan tegasnya.
"Uuhhh... Kakak tertua kita marah". Ucap Vanessa dan Zahra berbarengan. Megan hanya memutar bola matanya denga  malas.

     "Uuaahhh. Akhirnya selesai upacaranya". Teriak Vanessa dengan semangatnya.
"Semangat sekali lo seperti habis menang lotre". Ucap Megan.
"Yaiyalah... Lo tidak lihat kulitku jadi merah begini? Jadi tidak cantikkan?". Ucap Vanessa denga  wajah lesu.
"Astaga baru segitu, Belum gua panggang lu". Ucap Megan dengan nada sebel.
"Gua cape mendengar kalian bertengkar, Lebih baik kalian diam saja". Ucap Zahra.
"Ah... Gua juga capek... Dah Gua mau masuk kelas dulu bye bye". Ucap Vanessa dengan genit dan melempar kiss bye.
"Iyuh". Ucap Zahra dan Megan dengan muka jijik.

     "Ahh... Capek sekali. Kakiku pegal sekali." Ucap Megan.
"Lo benar, Lo lelah mau minum?". Tanya Zahra.
"Lo bawa minum?" Tanya Megan dengan muka berbinar-binar.
"Enggak, Buat apa gua bawa?" Ucap Zahra dengan polosnya.
"Terus buat apa lo tawari gue minum?". Tanya Megan bingung.
"Cuma tawarin kok, Kalau mau beli, Silahkan beli". Ucap Zahra dengan  santai.
"Gila lebih baik gue sekelas sama Vanessa dah". Ucap Megan setelah menguap.

.......

     "Sendiri lagi duduknya". Ucap Vanessa dengan wajah sedihnya. Ia duduk di pojok kedua. Tiba tiba guru bernama Pak Irianto datang bersama dua orang yang mengikutinya dibelakang.
"Yaa... Anak anak, Kita kedatangan murid baru". Ucap Pak Ir.
"Silahkan perkenalkan nama kalian masing-masing". Ucap Pak Ir lagi. Ada dua gender disana... Satu laki laki dan satu perempuan.
"Halo nama saya Fajar". Ucap laki laki itu dengan tampang wajah yang datar.
"Halo nama saya Rebecca... Kalian bisa panggil saya Becca. Semoga kita bisa berteman dengan baik". Ucap Becca dengan senyum yang manis.
"Yah anak-anak sudah mengenalinya?". Tanya Pak Ir.
"Iya pak". Ucap semua siswa dengan bersamaan.
"Iya... Fajar dan Rebecca silahkan duduk di tempat masing-masing". Ucap Pak Ir.
"Hey!! Kamu yang bernama Rebecca duduk sama gua aja!". Teriak Vanessa dengan semangat. Becca duduk di samping Vanessa.

     "Hey... Namaku Vanessa, Senang berkenalan denganmu". Sapa Vanessa denga senyuman yang manis.
"Hey... Senang juga berkenalan denganmu, Vanessa". Becca membalas sapa Vanessa. Dan pria satunya duduk di belakang kami dengan Zevin yang katanya teman dari pria yang super dingin yaitu Devian.


MAAF KALO ADA YANG TYPO.
-SSB



My Prince And QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang