My Prince And Queen

42 5 1
                                    

     "Lagu apa nanti yang kita nyanyikan?" Tanya Vanessa. Sekarang mereka bertiga sedang berada di salah satu tempat ekskul paduan suara. Megan yang memiliki suara rendah yang sangat pas untuk menyanyi lagu ballad, Vanessa yang punya suara imut dan lembut. Oh dan jangan lupakan pula dia sangat pintar bagian rapp, untuk Zahra dia sangat bagus di bagian nada tinggi. Inilah yang membuat mereka sangat banyak dikagumi siswa-siswi di sekolah. Ini sudah jam pulang sekolah dan saat ini adalah waktu yang pas untuk berlatih suara mereka.

     "Lagu Taeyon yang terbaru itu judulnya Fine". Jawab Megan.
"Bagus sih tapi kan... lo tau itu banyak nada tingginya, gila aja udah tau gue nada tinggi sendiri, yang ada habis selesai nyanyi gue pingsan kehabisan udara". Ujar Zahra dengan panjangnya.
"Asem lo lebay banget, biasanya kan juga gitu". Ucap Vanessa sambil membaca lirik lagunya.
"Maka dari itu kita membutuhkan nada tinggi lagi". Ucap Megan.
"Tapi siapa orang itu?" Tanya Zahra sambil melirik mereka berdua.
"Kita harus mengetes semua". Ujar Megan dan kedua sahabatnya pun mengangguk.

........

     "Eh, shopping yuk". Ujar megan.
"Ayuk sekalian mau beli sepatu baru nih". Jawab Vanessa dengan semangat.
"Err... kalian jalan lah gue pulang dulu yah". Setelah mengucap itu, Zahra berusaha kabur... karna dia tidak suka shopping. Alasannya kaki gue akan pegal lah atau semacamnya.
"Ett... tak bisa pulang, lo harus bersama kami". Ujar Megan sambil menarik kerah kemeja sekolah Zahra.
"Betul kata Megan... Ayuuk". Ucap Vanessa sambil melongos pergi duluan dan disusul Megan, Zahra dibelakangnya dan meninggalkan ruang latihan tersebut.

     "Aaahhh kenapa mall selalu ingin membuatku membongkar semuanyaaa. Lihatlah sepatu ini sangat cantik dan keluaran terbaru lagi". Ucap Vanessa sambil memperlihatkan sepatu yang dipegangnya pada Zahra dan Megan. Yaa mereka sedang ada di toko sepatu di salah satu sudut mall.
"Kita cari yang couple yaa". Ujar Megan sambil menanyakan kepada penjual apakah ada yang sama.
"Bagaimana?". Tanya Vanessa setelah penjual itu pergi.
"Ada, dan dia akan memperlihatkannya.. tunggu saja". Jawab Megan sambil duduk di samping Zahra.

     "Sedih sekali lo baru sejam jalan, sudah terkulai lemas disini". Ucap Megan sambil menahan tawa.
"Diam lo". Ucap Zahra dingin.
"Ini ada tiga, gratis satu". Kata penjual itu ke mereka bertiga
"Kami beli semua, bonusnya tidak usah". Ucap Megan sambil menyodorkan beberapa uang.
"Tidak usah, kami ambil bonusnya saja". Ujar Zahra.
"Ehh, buat siapa emang?" Tanya Vanessa dengan bingung.
"Becca, lumayan kan bonusnya". Ujar Zahra sambil berdiri dari duduknya, dan Megan, Vanessa hanya mengangguk paham, setelah itu mereka pergi dari toko sepatu dan pergi ke tempat lain.

     "Sekarang mau ngapain lagi?" Tanya Vanessa.
"Emm..". Megan sambil berpose ala sedang berpikir.
"Sebenarnya gue punya ide bagus". Ucap Zahra kepada kedua temannya.
"Benarkah? Apa itu". Tanya Megan dan Vanessa serempak.
"PULANG!!" Zahra langsung dipandangi kedua temannya seakan-akan Zahra akan diterkam saat itu.
"Aaaa... gua becanda, ayo jalan lagi. Bagaimana kalau kita karaoke?". Ucap zahra sambil menjauhi kedua temannya dan pergi salah satu toko asalkan tidak dengan mereka berdua.

......

     "Aaa, dimana ini?" Tanya Zahra entah kepada siapa, karna dia tadi melarikan diri, jadi dia kesasar deh..
"Perpustakaan... lumayan lah dari pada tambah kesasar". Zahra langsung masuk kedalam perpustakaan yang ada di salah satu sudut mall ini. Perpustakaan sungguh besar, ada yang khusus untuk komik, ada juga yang khusus novel dari yang lama sampai yang baru lagi.

     "Perpustakaan ini sungguh besar, tapi apa yang harus gue lakukan?" Tanya Zahra pada diri sendiri.

BRAK

"Aduh... pantat gua sakitt". Ucap Zahra sambil mengusap pantatnya yang tadi seperti ditabrak sesuatu dari belakang, dan Zahra melihat seseorang pria didepannya yang sedang menatapnya dengan datar dan hendak pergi, sebelum sempat pria itu pergi, Zahra sudah meneriakinya dan menyuruhnga berhenti.

My Prince And QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang