My Prince And Queen

44 5 4
                                    

"Kenapa dia melakukan itu padamu?" Tanya Devian saat melihat Fajar duduk didepannya.
"Entah gue juga heran." Ucap Fajar santai.

"Tapi sepertinya kalian ada hubungan." Ucap Raka terus melihat Fajar yang ada disampingnya.

"Gue tidak kenal dia. Yang gue tau mereka selalu berempat. Si cantik kapten, si imut, si tomboy, dan yang satunya berbeda dari mereka bertiga yang notabenya sudah banyak dikenal." Ucap Fajar datar.

"Jangan lo bandingkan sesuatu yang lo belum tahu asalnya darimana." Ucap Zevin dingin dan menatap tajam Fajar.
Sedangkan Fajar hanya santai melihat tatapan tajamnya.

"Ekhem.. sudahlah lebih baik kita diskusikan tentang pertandingan nanti." Ucap Devian saat merasakan aura tegang Dari Fajar dan Zevin.

"Eh itu lebih baik." Ucap Raka mencoba mencairkan suasana.

.....

"Ra.. lo kenapa tadi?" Tanya Vanessa duduk dilantai padus.
"Kalian tak perlu tau." Ucap Zahra sambil menatap kosong piano yang ada didepannya.

"Bagaimana kalau kita menyanyi saja ok..ok." Ujar Megan sambil menarik Vanessa, Becca, dan Zarha kedepan cermin.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Becca.

"Emm kita atur posisi okee.. Becca lo tetap disini. Vanessa dan Zahra tukar tempat. Cepat." Ucap Megan sambil mengatur posisi mereka.

Posisi mereka saat ini adalah Megan paling ujung sebelah kanan, Becca disampingnya, Vanessa berada di sebelah kiri Becca sedangkan Zahra berada paling ujung sebelah kiri.

"Good..  yang mulai pertama nyanyi siapa?" Tanya Megan saat sudah melihat formasi yang ia bikin tersusun rapi.

"Bukannya waktu itu kita sudah sepakat yang pertama nyanyi itu lo." Ucap Vanessa dengan kesal.
Megan yang mendengar jawaban itu hanya menggaruk tenguk nya yang tidak gatal.

"Ok kita mulai yah." Ucap Megan sambil menyalakan musiknya. Dan Megan mulai bernyanyi dengan baik.

......

"Vanessa cepat bangun." Teriak Megan sambil menarik selimut Vanessa, tapi tidak menghasilkan apapun.
Zahra yang melihat itu langsung berdiri di kasur dan meloncat-loncat disana.

"Vanessa bangunn..bangun..bangun." Teriak Megan lagi sambil ikut loncat-loncatan di kasur Vanessa.

Hari ini adalah hari H yang mana mereka harus cepat pergi kesekolah.

"Kalian ini daripada loncat dikasur tidak berhasil, siram saja mukanya pakai air." Ujar Becca sambil melihat isi kamar Vanessa.

"Ohh iya yaa. Sana Meg ambil airnya." Ucap Zahra sambil duduk dikasur.
"Gue? Kenapa harus gue? Kenapa gak lu aja." Ujar Megan turun dari kasur Vanessa dan pergi ke kamar mandi yang ada di kamar Vanessa sendiri.
"Diambil jugaa.. aneh." Ucap Zahra.

"Ughh.. beratnya." Ucap Megan sambil membawa seember air.

"Yaak.. maksud gue jangan seember." Teriak Becca memberi tau.

Teelaatt!! Megan sudah menyemburkan air itu ke muka Vanessa.

"Banjir.. banjirr." Teriak Vanessa saat bangun dari alam senangnya. Megan, Becca, dan Zahra tertawa saat melihat reaksi berlebihan Vanessa.

"Ngapain kalian disini?" Tanya Vanessa saat melihat mereka bertiga berada di kamarnya.

"Vanessa bangunlah... kita akan kesekolah sebentar lagi." Ucap Becca masih sambil menahan tawanya.
"Iyaa gue tau, tapi gak usah sampai nyiram gini dong." Ucap Vanessa sebal dan langsung pergi ke kamar mandi.

My Prince And QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang