"Devian.. bukannya tadi lo gak mau ikut?" Ucap Zevin saat melihat Devian.
"Gue bukan mau liat acaranya.. tapi gue mau liat yang lebih spektakuler." Ucap Devian dengan nada riang. Zevin hanya menggelengkan kepalanya sambil berkata dalam hati 'gua yakin ada yang gak beres ini'.***
"Ayo ra cepat." Teriak Becca. Lalu Becca dan Zahra langsung duduk dibangku paling depan.
"Ra tukaran tempat duduk yuuk." Ujar Becca saat melihat yang duduk disampingnya ternyata ada Zevin.
"Gak ah malas." Ucap Zahra sambil selfie menggunakan handphone milik dia.
"Aissh pliss." Ucap Becca lagi sambil memohon."Emang kenapa sih, disamping lo kan cuma Zevin ajaa loh." Ucap Zahra. Becca hanya mengerucutkan bibirnya.
"Gua dengar Megan jadi pengganti yang visual yah?" Tanya Zevin tiba tiba ke Becca. Becca tentu saja langsung gugup.
"Emm.. iyaa." Jawab Becca singkat sampai kehabisan kata-kata."Lo lucu sekali kalau sedang gugup." Ucap Zevin lagi dan membuat kedua pipi Becca merah menahan malu.
Tiba-tiba Zahra berteriak kencang.
"Ngapain lo disini?" Teriak Zahra sambil mengusir Fajar.
"Emang gaboleh? Ini kan tempat umum." Ucap Arnando santai."Gaboleh.. lo tuh cuman bisa ganggu doang tau." Ucap Zahra sambil terus mencoba mengusir Fajar.
"Etdah.. lo yang teriak gajelas.. kenapa malah nyalahin gua?" Gerutu Fajar.
Belum sempat Zahra menjawab Becca langsung memotongnya."Sudahlah Ra, lagipula ada benarnya juga kata Fajar." Ucap Becca mencoba melerai mereka.
"Denger tuh." Ucap Arnando.
"Diam lo". Ucap Zahra dengan nada dingin.
"Ok fine." Ucap Fajar. Zahra langsung mengingat tentang nanti ia dan kawan-kawannya perform."Gue gak yakin lo bisa nyanyi." Ejek Fajar.
"Liat aja yah nanti gue perform. Gue buktikan!" Ucap Zahra dengan penuh tekanan."Kalian ini bertengkar terus kalau ketemu." Ucap Becca.
"Memang, waktu itu dikantin sekarang disini. Hati-hati, benci sama cinta beda tipis." Ucap Zevin."Ngomong-ngomong gue penasaran sama perform kalian nanti." Bisik Zevin ditelinga Becca dengan nada lirih.
Dan tiba tiba keluarlah para model cantik itu.
"Kenapa gak ada yang cantik sih?" Gerutu salah satu ketiga pria kita disana.
Setelah semua model tampil, ini saatnya mereka melihat visual mereka tampil. Megan Zavira mengenakan baju casual berwarna merah dengan lengan pendek serta dipadukan dengan rok pendek selutut berwarna putih yang memperlihatkan kaki jenjangnya yang putih mulus dan rambut panjang hitam pekat yang diberi gelombang sangat alami.
"Wow.. it's beautiful." Gumam Becca. Sedangkan Zahra langsung mengambil foto Megan yang sedang bergaya ala model profesional.
"Bagaimana cantik tidak?" Tanya Vanessa yang langsung duduk disamping Zahra. Fajar tadi sudah pergi entah kemana. Zahra dan Becca langsung memberikan dua jempol.
"Sangat cantik. Kenapa gue tak pernah tau kalau lo sangat pintar mendandani orang?" Ujar Zahra mencoba memuji karya Vanessa. Vanessa hanya menanggapinya dengan tersenyum.
Devian yang melihat kecantikan Megan hanya bergumam dalam hati 'gak jadi deh.. habisnya dia terlalu cantik' karena Devian sudah menyiapkan kecoa dalam plastik yang disimpannya dalam saku jaketnya.
"Devian katanya ada yang spektakuler.. mana.. gue yakin pasti alasanmu saja." Ejek Zevin. Karna dia tidak melihat apa-apa yang spektakuler.
"Lebih baik lo diam saja oke.. gue pergi dulu." Ucap Agiel dan pergi meninggalkan Zevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince And Queen
Teen FictionKisah persahabatan empat wanita Yang manis dengan kisah cinta Yang rumit