"Goll!!!" Teriak seluruh siswa-siswi yang sedang menonton anak-anak ekskul bola latihan. Saat ini ada Megan, Vanessa, Zahra, Ohh dan jangan lupakan teman baru Vanessa yang sekarang menjadi teman kita juga yaitu Becca.
"Ini benar-benar gila. Gue nyesal ikut ajakan kalian berdua". Sebal Megan.
"Hehe... Kita kan juga sering menemanimu Meg". Jawab Vanessa dengan muka polosnya.
"Betul...betul...betul". Jawab Zahra dengan suara yang dibuat seperti upin ipin.
"Hah!! Lo suka upin-ipin? Ahh... Gue juga suka, Gue suka episode yang...". Biarkan Vanessa dan Zahra menceritakan upin-ipin.
"Sungguh mereka bukan teman gue". Gumam Megan dengan suara pelan saat menyaksikan kedua temannya yang aneh."Lo sangat beruntung Meg... Memiliki teman seperti mereka". Ucap Becca dengan senyum manisnya.
"Emm... Lo benar gue sangat senang bisa bertemu dengan mereka. Lo juga temannya, Becca". Balas Megan denga lembut. Mereka mudah sekali akrab.
"Gue sangat senang bisa bertemu dengan kalian... Padahal gue hanya anak beasiswa". Ucap Becca dengan wajah sedih.
"Heii... Pertemanan tidak memandang harta, mereka hanya melihat ketulusan teman mereka, disaat teman itu sedih dan juga bahagia, Mereka akan selalu ada disampingmu yang siap mendengar ceritamu dengan tulus". Balas Megan dengan tulus."Terima kasih karna kalian menerimaku dengan apa adanya". Balas Becca.
"Always together". Ucap Megan dengan tangan sebelah kanan mengusap kepala Becca dengan lembut... Aahhh belum ada yang kalian ketahui diantara mereka berempat hanya Becca yang memakai hijab sedangkan Vanessa, Megan dan Zahra tidak. Vanessa mempunyai rambut panjang sebahu dan Megan sepinggang sedangkan Zahra lebih panjang rambutnya dari mereka berdua."Arghh... Gue sangat lapar". Teriak Vanessa.
"Gue juga lapar... Ayo ke kantin, Nanti ada yang traktir lhoo". Ucap Zahra dengan semangat.
"Siapa?" Tanya ketiganya.
"Becca... Dia kan baru. Jadi dia harus traktir kita". Jawab Zahra.
"Yeeaahh, Ada yang traktir". Teriak Vanessa dengan semangat.
"Yaelah... Gua kira lo yang traktir... Emang dah orang yang dasarnya pelit... Memang tidam bisa diubah". Gumam Megan dengan suara pelan.
"Meg... Gua dengar loohh...". Ucap Zahra dengan sebal.
"Udah ah... Sekarang ke kantin aja yuk". Becca yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara.
"Yuk capcus..". Jawab ketiganya dan langsung pergi dari area lapangan bola."AAA... Gilaa gua haus banget". Ucap Vanessa.
"Enakkan bakso atuh... Nih perutku udah kembung". Jawab Zahra.
"Astagfirullah... Orang yang nraktir aja belum datang dan kalian seenaknya sudah habiskan makanan kalian". Ucap Megan dengan sebal.
"Etdah kayak dia nggak aja... Tuh yang ditangan apa? Mainan?". Tanya zahra ke Megan dengan menaikkan satu alisnya.
"Hehe... Kalian mah teman terbaikku, Padahal sudah gue berusaha menyembunyikannya". Ucap Megan dengan wajah tak bersalahnya.
"Dasar". Ucap Vanessa dan Zahra berbarengan.
"Ehh... Kok lama banget yah Becca ke toilet". Tanya Vanessa dengan raut bingung.
"Iya nih aku juga bingung". Ucap Megan sambil melihat jam.
"Atau jangan-jangan Becca pergi dan melupakan traktirannya. Ahh bagaimana ini gue makan sangat banyak". Ucap Zahra sambil teriak.*plak
"Aduh gue ini lebih tua dari kamu loh, Kenapa lo berani sekali mukul kepala gue?". Tanya Zahra dengan wajah sebal.
"Karna lo malu-maluin". Jawab Vanessa dengan santai, Karna dia yang tadi mukul kepala Zahra.
"Udah ah, Ndausah berantem. Gue mau ke toilet dulu mau cuci tangan, Sekalian cari Becca ok". Megan menengahi Vanessa dan Zahra.
"Ok kalau sudah ketemu suruh dia kesini bayar ini dulu ok". Ucap Vanessa.
"Siip". Ucap Megan sambil meninggalkan kantin."Arghh gue bilang lepas!!". Teriak suara kesakitan dari gedung olahraga yang sudah tak terpakai.
"Siapa itu?". Tanya Megan entah kepada siapa... Karna tidak ada orang selain dia karna arah toilet melewati gedung ini terlebih dahulu.
"Sudah gue bilang lepas!!" Teriak wanita itu lagi, Karna rasa penasaran, Megan langsung masuk ke gedung tersebut dan menganga lebar.Follow ig @ssb_270217
Sering-sering coment yaaa ;)
Dan maap kalo ada yg typoo.
-SSB
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince And Queen
Teen FictionKisah persahabatan empat wanita Yang manis dengan kisah cinta Yang rumit