Chapt 7

2.9K 123 12
                                    

Moyeon mengendarai mobilnya dengan sangat kencang, dia benar2 tidak percaya dengan apa yang mertuanya ucapkan tadi.

"Sijin.. Tidak mungkin.. Tidak mungkin" batin moyeon

Sesampainya di rumah mertuanya, moyeon segera berlari masuk keruang keluarga. Semua sudah berkumpul disana, setiap orang memiliki ekspresi yang berbeda2, para ibu menangis, para ayah sedang sibuk mencari info dan ada beberapa sepupu sijin yang terlihat sangat cemas, termasuk oh soo yang sedang menenangkan ibu sijin. Semua mata tertuju pada moyeon yang sekarang berdiri didepan pintu ruang keluarga.

"Moyeon.." lirih ibu mertuanya

Moyeon segera menghampirinya, air mata sudah mengalir deras membasahi pipi moyeon.

"Tolong katakan padaku bahwa ini tidak benar" ucap moyeon

Oh soo yang melihatnya pun langsung menghampirinya dan memeluknya. Dia mengelus2 kepala moyeon untuk menenangkan moyeon.

"Sshh.. Kita berdoa saja untuk kebaikan sijin"

"Oh soo! Ini semua tidak benar kan?! Ini semua hanya lelucon kan?! Sijin tidak apa2 kan?!! Tolong katakan padaku bahwa dia baik2 saja.. Tolongg"

Oh soo benar2 sedih melihat moyeon seperti ini, dia mengeratkan pelukannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oh soo benar2 sedih melihat moyeon seperti ini, dia mengeratkan pelukannya.

"Moyeon kau harus tenang, semua orang sedang mencari info ttg sijin, kita berdoa saja agar sijin selamat"

Moyeon hanya menangis dalam pelukan oh soo

"lihat! Ada nama korban baru lagi yang sudah ditemukan!" ucap salah satu sepupu sijin

Dan ternyata.. Nama sijin ada di paling bawah. Semuanya berteriak histeris, ibu sijin pingsan, ayah sijin terduduk lemas dan moyeon menangis sejadi2nya.

"Tidak mungkin!!! Aku baru saja bertemu dengannya tadi pagi!! Aku yang mengantarnya kebandara!! Dia baik2 saja tadi pagi! Tidak mungkin sekarang dia sudah tiada!" moyeon menjerit2 dalam pelukan oh soo..

"Shhh moyeon.. Tenangkan dirimuu" oh soo pun juga ikut menangis ketika melihat nama sijin terpampang di laya kaca.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Marriage Contract Where stories live. Discover now