Setiap hari moyeon lewati dengan bekerja, bekerja, dan bekerja. Dia sangat merindukan Sijin. Sudah 2,5 bulan sijin pergi ke busan dan tidak menghubunginya sama sekali. Setiap malam, moyeon hanya bisa menangis karna merindukan sijin. Terkadang Oh soo datang kerumahnya untuk menamani moyeon, tidak menginap memang.. Karna moyeon tidak ingin ada gosip buruk tentang dirinya, dan kalau sijin sampai tau tentang oh soo, habislah dia.
Malam ini seperti biasa moyeon harus tidur sendirian.. Diluar hujan deras dan suara geledek membuatnya takut. Moyeon bersembunyi dibalik selimut dan menutup kupingnya. Tiba2 dia merasakan tangan kekar memeluknya. Moyeon langsung melihat kearah orang yang sudah berbaring disampingnya.
"Yoo Sijin?" ucap moyeon tidak percaya dengan apa yang dilihatnya
"Merindukanku?" ledek sijin
Moyeon terseyum bahagia dan langsung memeluk sijin dengan erat.
"Sangat.. Aku sangat merindukanmu" moyeon menenggelamkan kepalanya dalam pelukan sijin.
***
Sijin tersenyum dengan matanya yang masih tertutup. Dia merasakan ada ciuman2 lembut diseluruh wajahnya. Mulai dari kening, hidung, pipi, bibir, dan dagunya. Yaa siapa lagi kalau bukan moyeon yang dari tadi sudah menciumi seluruh wajah sijin. Dia memiliki cara tersendiri untuk membangunkan suaminya.
"Kalau kau begini terus, aku tidak akan pernah mau bangun. Agar kau selalu menciumku" ucap sijin
Moyeon pun menghentikan aktivitasnya dan merebahkan kepalanya pada dada bidang sijin.
"Ayoo bangun.. Aku sudah menyiapkan sarapan."
"Baiklah.. Kajjah! Ayo sarapan" jawab sijin
Mereka bukan lah pengantin baru lagi, tapi baru sekarang mereka terlihat seperti pengantin baru. Dulu mereka benar2 seperti tom and jerry.
"Yeobo.." panggil sijin
"Hmm?"
"Boleh aku bertanya?"
"Bertanya apaa, sayang?"
"Kenapa kau tiba2 saja menerimaku?"
Moyeon tersenyum..
"Baiklahh.. Jadi sebetulnya kisahku tidak terlalu beda dengan kisahmu.Aku juga tidak tau kapan perasaan itu tumbuh tapi aku tau kalau aku benar2 mencintaimu saat hatiku terasa begitu sakit melihatmu menandatangani surat perceraian kita. Sebelumnya aku sangat tidak sabar akan bercerai denganmu, tapi ketika hari itu datang rasanya aku benar2 ingin lari dari kenyataan bahwa kita hanyalah kawin kontrak."
Sijin langsung memeluk moyeon dan mencium rambutnya.
"Aku suka baumu.. Membuatku selalu merindukanmu"
"Wahwah.. Ternyata kau bukan hanya suka berfoya2 tapi juga suka gombal"
Sijin hanya terkekeh mendengar ucapan istrinya.
...
Hari ini sijin dan moyeon memutuskan untuk berjalan2 ditaman. Mereka benar2 seperti orang yang sedang berpacaran sekarang. Wajar saja mereka seperti itu karna mereka tidak pernah mengalami masa2 pacaran sebelum menikah. Mereka teruss saja bergandengan. Ketika sijin membeli es krim, moyeon tetap tidak mau melepaskan tangan sijin, sijin ingin mengikat tali sepatunya pun moyeon tetap tidak membiarkan tangan mereka terlepas. Sijin benar2 gemas dengan wanita yang dicintainya itu. Dulu dia benar2 galak seperti singa, tapi sekarang dia begitu manis sepeti kelinci.
"Moyeon-aah, ayo ikut akuu" sijin membawa moyeon kesebuah ladang yang daunnya sudah mencoklat karna layu.
YOU ARE READING
Marriage Contract
FanfictionBagaimana jika 2 orang yang saling tidak mengenal harus terlibat dalam sebuah kawin kontrak?