Chapt 9

2.5K 148 16
                                    

5 tahun yang lalu..

YSJ POV

"Sijin hati2 yaa, jangan lupa hubungi aku! Awas kau kalau sehari saja kau menghilang!"

"Iyaa sayangg... Jaga dirimu baik2 araso?" jawabku

Moyeon mengangguk

Sebelum aku pergi meninggalkannya,aku mencium kening moyeon.

"Byeebye!" moyeon melambaikan tangannya padaku.

***

Di dalam pesawat..

Aku duduk disamping seorang anak kecil, mungkin usianya 5 tahun.. Dan disebelahnya ada ayahnya. Ketika sudah 1 jam perjalanan, aku pergi ke toilet karna ingin buang air kecil. Selesai buang air kecil, aku berpapasan dengan pria yang ingin memakai toilet ini juga. Aku tersenyum kepadanya lalu berjalan menuju kursiku. Tidak beberapa lama setelah aku duduk, tiba2 lampu tanda mengenakan seatbelt dinyalakan, petugas didalam pesawat meminta orang2 yang sedang mengantri toilet untuk segera duduk. Aku melihat pria yang tadi memasuki toilet sesudahku baru saja keluar dari toilet. Aku merasa baju yang dipakainya tidak asing, aku pun teringat bahwa bajunya sangat mirip dengan bajuku yang dibelikan appa di perancis.

Tiba2 saja pesawat yang aku tumpangi berguncang, semua penumpang berteriak. Para petugas pesawat meminta agar kita tetap tenang, dan tetap mengenakan sabuk pengaman kita. Tiba2 lampu kabin mati, dilanjutkan dengan pesawat yang berguncang hebat. Semua penumpang benar2 panik dan tidak ada yang mendengarkan perintah pilot dan para pramugari. Pilot telah memberi pengumuman agar kita bersiap memakai pelampung yang telah disediakan di bawah kursi. Anak kecil disebelahku sudah menangis karna ketakutan, ayahnya berusaha menenangkannya. Suasana dalam pesawat kembali ricuh saat tiba2 pesawat oleng dan kita merasa seperti sedang jatuh bebas, membuat jantung kita berhenti seketika. Rasanya isi perutku ingin keluar semua.. Aku bisa melihat awan diluar sangat gelap padahal aku tau ini masih siang. Pesawat benar2 terus berguncang hebat, tiba2 aku merasa dadaku sangat sesak dan ternyata tidak hanya aku yang merasakan itu, tapi semua penumpang, aku juga tidak tau apa yang terjadi tapi kami semua langsung mengenakan masker oksigen yang sudah tegantung didepan wajah kita. Pilot mengumumkan bahwa sebentar lagi pesawat ini akan jatuh tepat pada sebuah lautan, aku melihat ke orang2 disekelilingku, mereka sedang berpelukan dengan keluarga mereka. Aku ingat aku punya foto moyeon di dompetku, ketika aku mencari dompetku.. Aku tidak menemukannya, aku rasa dompetku terjatuh ketika aku buang air kecil tadi.. Akupun hanya bisa memejamkan mataku dan berusaha mengingat wajah Moyeon. Aku ingin sebelum aku mati.. Aku sempat melihat wajah moyeon, walaupun itu hanya dalam ingatanku saja.

"Moyeon-aah.. Mianhae.. Saranghaeyo" itu adalah kata2 terakhir yang aku ucapkan sebelum aku benar2 kehilangan kesadaranku.

YSJ POV END

***

Sijin terpisah dari penumpang pesawat lainnya karna ombak membawanya kearah yang berbeda dari penumpang lain. Sijin terhuyung2 dibawa oleh ombak sampai ketepian. Ada seorang nelayan yang sedang menjemur ikan2nya dipinggir laut, melihat sijin yang terdampar dan tidak sadarkan diri. Nelayan itu pun membawa sijin kerumahnya dan mengurusnya sampai sijin siuman, kebetulan sekali istri dari nelayan itu adalah seorang perawat disebuah rumah sakit kecil yang ada di desa itu. Untungnya sijin tidak terdampar dipulau yang terpencil, jadi orang2 disana masih paham dengan bahasa inggris.

Keadaan sijin cukup parah.. Tulang rusuknya patah, engsel kakinya bergeser, dan pergelangan tangannya pun patah. Karna itu hanya sebuah desa kecil, peralatan rumah sakit disana juga tidak lengkap dan tidak canggih, jadi istri nelayan yang menolong sijin pun memberi pengobatan2 tradisional pada sijin. Yaa sudah kita ketahui bahwa pengombatan tradisional memakan waktu yang cukup lama. Butuh waktu 2 tahun untuk sijin kembali pulih seperti dulu. Itu pun belum 100% pulih karna jika ia tertawa atau batuk, kadang tulang rusuknya terasa masih nyeri.

Marriage Contract Where stories live. Discover now