PART 9

102K 1.3K 45
                                    

Pagi harinya Victoria terbangun karena terganggu oleh suara alarm yang telah ia setting di ponselnya.

"Hmm" gumam Victoria yang tidak mau bangun tangannya meraba-raba meja tempat ia meletakan ponselnya lalu mematikannya dan kembali tertidur.

Jelas saja Victoria malas bangun, karena semalam ia baru bisa terlelap setelah pukul 1 dini hari sedangkan Calvin entahlah Victoria tidak tau dia benar-benar sudah tidur atau pura-pura tidur.

Semalam sikap pria itu sedikit berubah ketika membahas masalah janji. Membuat dirinya sedikit merasa bersalah dan frustasi karena tidak bisa mengingat apa-apa.

Victoria hari ini merasakan perasaan nyaman, seperti ada lengan kokoh yang melingkari pinggulnya. lengan kokoh? di pinggulnya?

Victoria langsung siaga dan segera membuka matanya, ia terkejut karena saat ia membuka matanya langsung bertemu dengan wajah Calvin tepat berada di depan wajahnya, sangat dekat bahkan hidung mereka nyaris saling bersentuhan.

Kali ini Victoria tidak berteriak seperti biasanya. Ia mencoba menenangkan diri dan dengan sangat berhati-hati berusaha melepaskan tangan Calvin dari pinggulnya, namun bukannya terlepas justru Calvin semakin mengeratkan pelukannya dan menariknya mendekat pada dada pria itu, sontak membuat Victoria meletakan kedua tangannya di dada Calvin.

Tubuh mereka kini menempel satu sama lain, jika bukan karena tangan Victoria yang membuat jarak tubuh mereka pasti sudah menempel layaknya prangko.

"Vin, bangun!" Vicoria berusaha membangunkan Calvin dengan suara cukup keras tepat di telinga pria itu namun seperti biasa pria tampan ini tidak bergeming sedikitpun.

Calvin kemudian berguling menindih tubuh Victoria dan menyurukkan wajahnya pada leher Victoria seperti biasa.

"Hmph! berat! berat! tidak.... bisa.....ber... napas" Victoria dengan susah payah berusaha berbicara karena badannya yang terhimpit antara kasur dan tubuh besar milik Calvin.

"Morning sweetheart" bisik Calvin tepat ditelinga Victoria sambil tersenyum, lalu mengigit pelan daun telinga gadis itu, mengulumnya kemudian menjauhkan diri dan menopang tubuhnya dengan kedua lengannya.

"Dasar kebo! Minggir berat tahu, kamu dari tadi pura-pura tidur ya?" Victoria memicingkan matanya, menatap Calvin dengan tatapan curiga.

"Hmmm... i love your smell" ucap Calvin yang tak mempedulikan tatapan kesal Victoria lalu menunudukan kepalanya lagi dan megendus-endus leher Victoria.

"Geli! minggir!" Victoria berusaha menjauhkan lehernya dari bibir Calvin.

Sayangnya Calvin tidak mengindahkan dan tidak mau mendengarkan kata-kata Victoria, diciumnya leher Victoria secara bertubi-tubi.

"Hey! aku udah bilang ya jangan berani macam-macam sama aku" Victoria berteriak kesal dan Calvin mencengkram kedua pergelangan tangan Victoria, menguncinya diatas kepala gadis itu.

Ditatapnya kedua mata gadis itu, "Memangnya kamu bisa melawanku dalam keadaan seperti ini? Sekarang coba kau lepaskan peganganku pada tanganmu ini" tantang Calvin sambil menaikan sebelah alisnya.

Victoria jelas tidak akan bisa melawan Calvin secara Calvin telah menggungci kedua pergelangan tangan Victoria dan tubuh Calvin jauh lebih besar dari pada Victoria yang bertubuh mungil.

Lihat saja otot-otot bisep serta perut six packs-nya yang terbentuk dengan sempurna, yang baru saja Victoria ketahui belum lama ini semua otot-otot itu bukan karena pria itu ke gym di dalam ruangan melainkan aktifitas luarnya seperti bermain basket, futsal atau berenang.

Boyfriend Series #1: My Naughty Boyfriend  (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang