PART 6

149K 2K 59
                                    

VER. REVISI

****

"Sebal! sebal! sebal! selalu saja berlaku seenaknya!" omel Victoria di kamar mandi, sekarang Victoria sedang berdiri di depan cermin besar yang ada di kamar mandi sambil menatap lehernya yang terdapat kiss mark dari Calvin.

"Bagimana ini, hari ini kan aku harus pergi ke kantor. Malu kalau sampai ketahuan sama teman-teman" Victoria mondar-mandir di dalam kamar mandi.

Lalu tiba-tiba saja ide brilian muncil di kepalanya. Victoria segera mencari kotak P3K yang tersimpan di kabin kamar mandi, dia segera membukanya dan Victoria mengerutkan dahi. apa-apaan nih? dia habis merampok drugstore ya? pikir Victoria, bagaimana tidak hampir seluruh isi kotak P3K itu adalah kondom dalam berbagai merk.

Masa bodoh! Victoria segera mencari apa yang diperlukannya dan akhirnya menemukan benda yang dicarinya, sebuah hansaplast. Victoria segera memasangkan hansaplast tersebut pada bekas merah di leher Victoria.

Setelah merekatkannya dengan sempurna Victoria segera keluar dari kamar mandi., saat keluar dari kamar mandi Victoria di kejutkan oleh Calvin yang tengah berdiri tepat di depan pintu,h hal itu membuat Victoria hampir terjatuh kalau saja tidak ada lengan kokoh yang menopangnya.

"hmm... ngapain di dalam? kok lama?" Calvin menarik tubuh Victoria ke dadanya dan menundukan kepalanya, kemudian menenggelamkan wajahnya pada leher jenjang milik Victoria. "hmm... kau wangi"

"Hentikan!" Victoria berusaha mendorong tubuh Calvin.

Perlahan Calvin melepaskan pelukannya "sudah di tolong bukannya menggucapkan terima kasih malah mendorongku begini" Calvin memasang ekspresi pura-pura terluka.

"Iya iya makasih" ucap Victoria.

"aku harus berangkat sekarang nanti telat, bye" belum sempat Victoria melepaskan pelukan pria itu dan beranjak dari tempatnya, Calvin kembali melingkarkan tangannya pada pinggang Victoria dan mendekapnya dengan erat.

"Mau ke mana? kantor? nanti saja tunggu aku." Suara Calvin terdengar sangat dekat di telinga Victoria.

Victoria menjauhkan diri dari Calvin "Apaan sih. nanti aku bisa di pecat oleh bos!" ucap Victoria kesal.

Hari ini adalah hari pertama Vitoria bekerja dikantor barunya, masih karyawan baru dan jika ia terlambat tamat sudah riwayatnya.

"Bos? bos yang mana? bosnya saja masih di sini. Lagipula kau mau ke kantor dengan apa? Baju ku? " Calvin menggoda Victoria dengan sambil meniup telinganya

"Hentikan! geli tau!" Victoria berusaha menghindar dari tiupan Calvin, lalu gerakannya mendadak berhenti "tunggu. Apa? Tadi kamu bilang bosnya kamu?" Victoria kini metapa pria itu dengan tatapan penuh curiga.

"Iya. mulai sekarang kamu kerja di tempatku sebagai sekertarisku. gimana? bagus kan?" Calvin mengucapkannya dengan bangga.

"Kamu seenaknya saja memindahkan aku ke kantormu?" tanya Victoria dengan kesal.

"Memangnya kenapa?" tanya Calvin bingung.

"Lagi pula kantormu adalah anak cabang dari perusahaanku, bukankah lebih baik kau bekerja di kantor utama, jadi kau bisa melihatku terus" kini sudut bibir Calvin sedikit terangkat, menunjukan senyum menawaannya.

"Enak saja! siapa yang mau melihatmu!? yang ada cuma bikin naik darah aja tau!" Victoria sekali lagi berusaha melepaskan pelukan pria itu.

"Ya sudah, aku rala, aku yang ingin melihatmu setiap hari, tidak di apartemen tidak di kantor" Calvin berkata lembut sambil tersenyum kemudian melepaskan pelukannya.

Boyfriend Series #1: My Naughty Boyfriend  (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang