Happy reading~
.
.
.
Sekarang Yunho hanya berdua dengan Jaejoong dikamar barunya dan Jaejoong kini tengah membereskan semua barang-barang keponakannya. Sementara Eomma dan Appa sudah pergi dua jam yang lalu.
"Yunho-ah kau tidak mengingatku?" Jaejoong memulai pembicaraan.
"Tidak." jawabnya sangat singkat.
"Dulu kalau aku liburan sekolah, aku sering ke Gwangju. Disana aku sering menggendongmu, mengajakmu main dan kau selalu ingin tidur bersamaku."
'Apa katanya tidur bersamanya? Jangan membual.'
"Tapi setelah Harabeojimu meninggal, aku jarang kesana karena harus merawat Halmeonimu. Aku hanya bisa menanyakan kabar lewat telpon saja dan kita bertemu sekarang kau sudah sebesar ini dan tidak kalah tampannya denganku." Jaejoong terkekeh sendiri dengan ucapannya, sementara anak itu tidak memberi respon apapun.
"Oh ya aku sudah memilih sekolah untukmu, kau pasti akan menyukainya."
"Sudah selesai bicaranya? Aku lelah ingin tidur." ucap Yunho dan sengaja menutup telinganya agar Jaejoong berhenti berbicara.
Jaejoong menghampiri keponakannya dan mengusap rambut anak itu, "Baiklah, istirahatlah Ahjussi akan memasak makanan untukmu."
Yunho segera menyingkirkan tangan Jaejoong, "Apa yang kau lakukan? Jangan sembarangan menyentuhku, keluar!"
Jaejoong terkejut dengan reaksi yang ditunjukkan Yunho, dia mengangguk dan segera beranjak keluar. Yunho keterlaluan? Anak itu bahkan sama sekali tidak peduli. Dia lelah dan benar-benar ingin tidur.
.
.
.
Yunho terbangun tepat pukul 7 malam, sepertinya dia terlalu lama tertidur sampai kepalanya pusing sekali, lantas anak itu duduk dan ia melihat lampu kamarnya sudah menyala. Jaejoong pasti masuk lagi ke kamarnya, pikirnya.
Perutnya lapar sekali, anak itu bangun dan berjalan keluar dari kamar dan menuruni tangga.
Rumah ini sepi sekali, apa benar-benar ia tinggal berdua saja bersama Ahjussinya? Dia hampir tidak bisa mempercayainya, bahkan tidak ada satupun pembantu di rumah yang lumayan besar ini.
Ia melihat Jaejoong tengah duduk tangannya memegang sebuah botol kecil dan hendak membukanya, tampaknya Jaejoong tidak sadar keberadaan Yunho yang melihatnya dari tangga.
"Aku lapar."
BRAK!
Jaejoong menjatuhkan botolnya yang belum sempat ia buka karena terkejut, tangannya juga menyenggol gelas minumnya sampai airnya tumpah.
"Yunho-ah sudah bangun?" tanyanya seraya memasukkan botol kecil itu ke saku jaketnya, ia juga membereskan gelasnya.
"Aku sudah memasak untukmu, mungkin sedikit dingin. Aku panaskan dulu."
'Sepertinya aku harus membuatnya kesusahan.' Yunho kembali membatin dengan seringaian di bibirnya.
"Aku tidak suka makanan dingin, aku ingin kau memasak yang baru."
"Yunho, tapi makanan itu masih bagus, Ahjussi saja belum memakannya."
"Aku menyesal tinggal disini bersamamu, tahu begini aku lebih baik tinggal sendiri di Gwangju. Meminta begitu saja kau tidak mau."
Jaejoong membelalakkan matanya, dia juga terlihat panik. Ya, anak itu berhasil.
"Bu-bukan seperti itu, kalau begitu kau tunggu sebentar, aku butuh waktu untuk memasaknya."
YOU ARE READING
My Adorable Ahjussi | ✓
FanfictionTidak pernah terpikirkan oleh Yunho orang tuanya akan menitipkannya pada Ahjussinya dalam waktu yang lama. Sikap tidak baik sudah Yunho tunjukkan pada Ahjussinya, sampai anak yang mulai menginjak remaja itu sudah berpikir tidak akan menghormati Ahju...