Happy reading~
.
.
.
Ini sudah malam hari, Yunho belum juga turun dari kamarnya padahal harusnya ini sudah jam makan malamnya.
Masakan yang Jaejoong buat juga sudah kembali dingin, jika ia memberikan makanan ini pada Yunho dipastikan anak itu tidak akan menerimanya dan akan kembali membentaknya.
Ia bisa saja balik membentak anak itu, tapi ia takut Yunho semakin membencinya.
Apakah dia harus kembali memasak atau menunggu Yunho saja?
Dengan sedikit penasaran, namja cantik itu bangun dari duduknya dan segera menuju tangga bermaksud menemui Yunho ke kamarnya. Setelah sampai di depan kamar Yunho, ia sedikit ragu, apakah Yunho masih marah padanya? Tapi bukankah Yunho selalu marah padanya?
Jaejoong kemudian membuka pintu kamar Yunho dengan pelan-pelan sekali dan melihat keadaan kamar anak itu. Sangat gelap, bahkan gorden kamarnya belum ditutup.
"Coba sekali saja berdamailah denganku, Yunho-ah." Jaejoong masuk dan menutup gordennya lalu menyalakan lampu kamar itu.
"Bukannya ini jadi lebih baik?" Jaejoong tersenyum lalu menghampiri Yunho yang kini tengah tertidur lelap, mulutnya terlihat terbuka membuat Jaejoong gemas sendiri melihatnya.
"Walau bagaimanapun kau tetap Yunho keponakanku yang sangat menggemaskan." Jaejoong membenahi selimut Yunho, mengecup kening Yunho yang pastinya tidak akan disadari anak itu.
"Lanjutkan tidurmu... Jaljjayo~"
.
.
.
Hari-hari berikutnya ternyata hubungan Yunho dengan Jaejoong semakin memburuk, Yunho benar-benar tidak memperdulikan Jaejoong. Sekalinya bertemu dengan Jaejoong, anak laki-laki itu hanya makan malam dan saat akan pergi ke Sekolah. Yunhopun sudah tidak pernah memakan sarapan dari Jaejoong.
Jaejoong masih tetap seperti biasa, tetap sabar tentu saja menghadapi Yunho yang sering membentaknya dan sering menolaknya.
"Aku akan pulang telat hari ini." ucap Yunho yang kini tengah membenahi sepatunya.
"Wae? Tidak biasanya, apa ada kegiatan ekstra di sekolahmu?"
"Bukan urusanmu Jae, ayo berangkat."
Yunho berjalan terlelebih dahulu menuju mobil diikuti Jaejoong yang kini mempunyai firasat yang tidak enak tentang anak itu.
"Yunho, kau yakin tidak mau mengatakannya pada Ahjussi?" Jaejoong mencoba bertanya kembali pada Yunho, barangkali anak itu akan menjawabnya dengan biasa.
Yunho melirik Jaejoong dengan mata musangnya yang tajam.
BRAK!
"Kau tahu tidak arti dari BUKAN URUSANMU?"
Yunho menaikkan nada suaranya membuat Jaejoong meringis, dia tidak tahu letak kesalahannya pada anak itu selama ini dimana, dia harus apa?
Bahkan mendengar Yunho memanggilnya Ahjussi saja tidak pernah.
"Ba-baiklah aku akan diam."
"Memang seharusnya kau diam." ucap Yunho seraya memalingkan wajahnya.
Mereka sampai di Sekolah tidak membutuhkan waktu yang lama, Yunho langsung keluar dari mobil Jaejoong tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sekedar pamit saja, anak 12 tahun itu tidak melakukannya.
YOU ARE READING
My Adorable Ahjussi | ✓
FanfictionTidak pernah terpikirkan oleh Yunho orang tuanya akan menitipkannya pada Ahjussinya dalam waktu yang lama. Sikap tidak baik sudah Yunho tunjukkan pada Ahjussinya, sampai anak yang mulai menginjak remaja itu sudah berpikir tidak akan menghormati Ahju...