Happy reading~
.
.
.
Yunho berlari sekuat tenaga menghampiri Jaejoong, orang-orang yang melihat langsung kecelakaan itupun segera mengelilingi tubuh Jaejoong yang tergeletak dan mungkin sudah tidak sadarkan diri.
“Minggir! Minggir dia Ahjussiku! Dia Ahjussiku!”
Yunho menerobos diantara orang-orang itu. Rasanya sangat lemas melihat ini.
Yunho segera memeluk Ahjussinya dan ia tidak sadar sudah menangis, “Jae bertahanlah jangan tinggalkan aku. Tolong dia... haaa... kalian jangan hanya melihat! Tolong dia kumohon!”
“Cepat panggilkan ambulan!” seseorang berteriak dan yang lainnya hanya melihat sedih pada Yunho yang kini memeluk Jaejoong dengan histeris. Baju seragam Yunhopun sudah terkena darah Jaejoong.
“Ambulan datang sebentar lagi.”
Ambulan tiba dengan cepat, Jaejoong segera dibawa ke Rumah Sakit bersama dengan Yunho yang terus memegang tangan Ahjussinya. Darah masih keluar dari kepala Jaejoong.
Ahjussinya tidak boleh meninggal, Jaejoong harus selamat. Dia belum membalas sedikitpun kebaikan Jaejoong, dia belum menagih janji Jaejoong.
Sampailah mereka di Rumah Sakit, Yunho terus menggenggam tangan Jaejoong sampai tidak ingin melepasnya saat Jaejoong akan masuk ke ruang gawat darurat untuk segera mendapatkan pertolongan medis.
“Jae... haaa... jangan tinggalkan aku.”
“Kau tunggu diluar jangan ikut masuk, kami akan berusaha menyelamatkannya.” seorang suster melepaskan pegangan tangan Yunho dari tangan Jaejoong.
“Tapi Ahjussiku...” air mata Yunho terus keluar melihat Jaejoong dibawa masuk ke dalam.
Anak itu berjongkok dan bersandar di tembok terdekat, menautkan kedua tangannya dan mulai berdoa untuk keselamatan Ahjussinya dan semoga Tuhan mendengarkan doanya.
Jaejoong masih ditangani dan Yunho tak hentinya berdoa, kadang ada beberapa suster yang keluar masuk dari ruangan itu. Saat Yunho memanggilnya, mereka tampak sibuk dan mengabaikan Yunho, anak itu semakin khawatir pada kondisi Ahjussinya.
Yunho akhirnya menunggu tanpa kepastian, anak itu terlihat sangat frustasi, sampai keluarlah Dokter dari ruangan itu.
“Keluarga pasien?”
“Aku Dokter, bagaimana keadaan Ahjussiku?” Yunho langsung bertanya pada intinya.
“Apa ada orangtuamu?”
“Katakan saja padaku Dokter Ahjussiku bagaimana keadaannya? Saat ini hanya aku keluarganya.”
Dokter itu terlihat bingung, apa anak seusia Yunho akan mengerti jika diberi tahu keadaan pasiennya. Yunho masihlah anak-anak.
“Katakan Dokter kumohon.”
Yunho berlutut didepan Dokter itu dengan air mata yang kembali turun.
“Baiklah, ikut ke ruanganku nak.” Dokter membantu Yunho agar berdiri dan mengajaknya ke ruangan pribadinya untuk menjelaskan keadaan Jaejoong.
Meski ia tidak terlalu yakin Yunho akan paham dengan penjelasannya nanti.
Yunho terus berdoa selama perjalanan, semoga dia tidak mendapatkan kabar yang menyedihkan tentang Ahjussinya.
Saat dijalan mereka tidak sengaja berpapasan dengan seseorang, sepertinya Yunho pernah melihat seseorang itu.
YOU ARE READING
My Adorable Ahjussi | ✓
FanfictionTidak pernah terpikirkan oleh Yunho orang tuanya akan menitipkannya pada Ahjussinya dalam waktu yang lama. Sikap tidak baik sudah Yunho tunjukkan pada Ahjussinya, sampai anak yang mulai menginjak remaja itu sudah berpikir tidak akan menghormati Ahju...