Happy reading~
.
.
.Yunho menyeringai, "Aku ingin melihat secara langsung bagaimana orang yang sakau, seperti akan lebih seru dibandingkan yang di film-film. Setelah itu aku akan melaporkan pada orangtuaku kalau adiknya itu tidak sebaik yang mereka kira dan menyimpan rahasia buruk."
Anak itu kemudian turun dengan langkah sedikit berisik agar Jaejoong sadar dengan keberadaannya, botol itu sudah Jaejoong taruh di saku jaketnya dan Yunho benar-benar memperhatikannya agar dia bisa dengan mudah mengambilnya nanti.
"Yunho-ah kau sangat rapi, mau kemana?" Jaejoong akhirnya menyadari keberaan keponakannya dan berdiri menghampiri Yunho.
"Aku jenuh dirumah, aku mau jalan keluar."
"Sendiri? Biar Ahjussi temani, kau kan masih sakit."
Yunho tampak berpikir sejenak.
"Boleh juga tawarannya dan aku nanti akan diam-diam mengambil botol itu saat dia lengah."
"Jinjja? Yasudah antarkan aku."
Jaejoong mengangguk dengan antusias, "Tunggu, aku mau berganti baju dulu sebentar."
"Jangan, sudah kau pakai itu saja aku tidak suka menunggu."
Jaejoong tersenyum pada Yunho dan berjalan ke arah lemari dan mengambil dompetnya.
"Baiklah, aku akan mengajakmu ke tempat yang bagus dan mentraktirmu makan enak di tempat favoritku."
"Ya terserah kau saja yang penting kita keluar."
Keduanya berjalan keluar rumah, namun setelah itu Jaejoong berjalan ke garasi mungkin dia akan mengeluarkan mobilnya.
"Untuk apa kau membawa mobil? Jalan kaki saja agar kakiku bisa banyak bergerak dan tidak kaku."
"Siapa bilang aku akan memakai mobil, tunggu sebentar kau juga akan suka."
Yunho melihat Jaejoong yang memasuki garasinya, tidak lama kemudian suara motor terdengar bersamaan dengan Jaejoong yang keluar dari garasi.
Anak itu melongo, bagaimana bisa Jaejoong mempunyai motor sport sekeren ini?
Jaejoong memberhentikan motornya dan memberikan helm pada Yunho, anak itu masih terkejut dan belum menerima helm dari Jaejoong.
'Motornya sangat keren, sejak dulu aku berandai memiliki motor seperti ini, namun aku belum cukup umur untuk mengendarainya.'
"Yunho-ah, pakailah. Kau bisa tidak naiknya?"
Yunho mengambil dan memakai helmnya lalu menaiki motor Jaejoong, "Motor ini punyamu?"
"Tentu saja, namun aku sudah jarang sekali memakainya. Kupikir kalau sekarang aku pakai ini kau akan menyukainya."
"Tidak kusangka kau memiliki motor sekeren ini." pujinya pada Jaejoong membuat laki-laki berparas cantik itu tersenyum kembali.
"Jika kau suka, aku akan memberikannya padamu. Tapi panggil aku Ahjussi dan jangan marah-marah terus padaku." tawar Jaejoong.
"Aku bisa memintanya pada Appa." ucap Yunho dengan nada dingin.
Jaejoong membulatkan bibirnya, "Padahal aku menawarkannya padamu dengan syarat yang sangat mudah, baiklah berpegangan yang erat."
Jaejoong menjalankan motornya keluar dari halaman rumah, setelah sampai dijalan dia mulai menaiki kecepatannya dan reflek Yunho langsung berpegangan.
"Pelan-pelan saja."
"Yakin ingin pelan-pelan? Padahal dengan ditambah kecepatan seperti ini lebih menantang."
YOU ARE READING
My Adorable Ahjussi | ✓
FanfictionTidak pernah terpikirkan oleh Yunho orang tuanya akan menitipkannya pada Ahjussinya dalam waktu yang lama. Sikap tidak baik sudah Yunho tunjukkan pada Ahjussinya, sampai anak yang mulai menginjak remaja itu sudah berpikir tidak akan menghormati Ahju...