SATU

3.1K 148 17
                                    

Kring.. kringg... kringg...

"Shit!

"Berisik banget sih!! Gangguin orang tidur aja. Lagi mimpi indah juga gue" aku mengomel sendiri pada jam weker di atas meja sebelah tempat tidurku yang berdering kencang sebagai tanda aku harus segera bangun dari mimpi indahku.
Terkadang aku merasa kesal karena setiap hari harus dibangunkan sama jam weker. Sama pacar kek sekali-kali. Yakali  jomblo dibangunin si pacar. -Dasar jones! Alias jomblo ngenes.

Aku mengambil weker itu lalu aku matikan. Dan lanjut tidur lagi. Aku sedikit melirik kembali wekernya.

"HAH? JAM SETENGAH TUJUH LEWAT?? MAMPUS GUEE!!!" aku langsung terperanjat melihat jarum jam hampir  ke angka tujuh. Hari ini hari Rabu pelajaran kimia dengan guru yang killer parah!

Sebenarnya aku paling malas dengan yang namanya menghadapi kata "telat". Kadang, kalau sudah tau bahwa aku telat, aku lebih memilih untuk tidak akan masuk sekolah, daripada harus menghadapi hukuman dari guru. Tapi berhubung sekarang aku sudah kelas 12, maka mau tidak mau, telat pun tetap harus masuk sekolah. Baca lagi, HARUS KUDU WAJIB MASUK!! Dan itu bukan namanya Raya kalo tidak bisa menahlukan guru killer. Hahaha.

Ya. Namaku Raya Carissa Nurfitri. Biasa dipanggil dengan panggilan Raya. Aku anak tunggal dari papaku yang bernama Fathir Almuchtar dan mamaku bernama Fera Aryani. Aku orangnya sedikit agak tomboy dari beberapa temanku yang lainya. Saat ini aku masih menjadi siswi SMA Merah Putih kelas 12. Dan itu tandanya tidak lama lagi aku akan lulus dan menuju jenjang perkuliahannn!! Yeay!!

"Telat banget elah ini. Bodo amat gue mandi gak bersih. Yang penting gosok gigi" ucapku yang langsung lari ngibrit ke kamar mandi. Jorok ya!

Setelah mandi selesai, aku langsung turun dan langsung menuju pintu keluar yang melewati ruangan dapur.

"Ray, gak sarapan dulu?" tanya Mama dari meja makan waktu melihat aku berjalan dengan terburu-buru.

"NGGAK MAA, RAYA UDAH TELAT NIHH!" teriakku dari luar pintu dan segera masuk ke mobil.

"HATI-HATI SAYANG" teriak Mama lagi yang masih bisa ku dengar dari luar.

Akupun langsung melajukan mobil dengan kecepatan maksimal. Untungnya jalanan tidak terlalu ramai dan macet. Jadi aku tidak akan ada kemungkinan untuk menabrak orang.
.

.

.

Tok.. tok.. tok..

Aku mengetuk pintu dan tanpa izin langsung saja masuk ke dalam kelas yang sudah ada seorang guru yang sedang menjelaskan sebuah materi pelajaran. Aku berjalan menunduk dan juga takut dengan tatapan guru itu yang terkenal killer!

"Mampus gue! Tatapannya kek mau ngebunuh aja. Selow dong pak!" ucapku didalam hati.

Guru itu melihat jam ditangannya dan menoleh ke arahku. "Raya, ini jam berapa? Kenapa kamu bisa datang telat?" Pertanyaannya dengan suara yang tegas, membuat aku sedikit kaget.

"Em.. eh maaf pak, tadi saya bangun kesiangan" jawabku dengan santai.

"Kesiangan? Apa kamu ingat hari ini bukan hari Minggu?"

Aku mencerna kata-kata yang diucapkan oleh guru dihadapanku ini. Lah, emang siapa yang bilang hari ini hari Minggu.

"Iya pak, saya lupa. Eh saya ingat pak. Ini hari Rabu kok pak. Tapi mata saya aja yang susah diajak kompromi untuk melek ni pak" jawabku sambil memegang mataku dan melototkannya.

"Alasan saja kamu! Yasudah hari ini saya maafkan. Silahkan kamu duduk. Besok-besok kalau pelajaran saya kamu telat lagi, akan saya kasih hukuman"

"Serius pak? Beneran saya diimaafin pak?" tanyaku yang masih pura-pura tak percaya.

Love the Same (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang