LOVESTRUCK OF THE ROSES [Complete]

Allah Itu Romantis

  Gadis jangkung berjilbab peach itu berteriak, "ik werd verliefd op Keukenhof." (aku jatuh cinta pada keukenhof) Kalian tahu? Tempat itu sangat romantis, terlebih saat kalian datang pada musim semi yang sejuk. Romantis. Memanag begitu, terlebih jika kalian datang bersama cinta-Nya yang kemudian kalian tebarkan di antara bunga-bunga tulip yang sedang mekar indah. Pasti senyum paling indah-Nya akan terulum untuk kalian.

Gadis itu hanya sedang menunggu Allah mengirimkan sesosok peri bunga datang menjemputnya, lalu mengajaknya terbang di antara hamparan tulip dengan warna memesona. Oh, bukan peri bunga, tapi pangeran surga. Ya, begitu maksudnya.

Romantis bukan, ketika Allah telah rela mempersatukan dua insan dalam sebuah ikatan yang amat disukai-Nya. Campur tangan-Nya memang teramat romantis. Maka dari itu, berdoalah, saling merindu melalui doa. Jatuh cintalah pada Allah, lalu cintamu pada Allah sudah melebihi apapun. Allah akan mengirimkan seseorang yang mencintai-Nya pula. Dan kalian akan berjalan berdampingan meraih ridho-Nya.

Tenang ya, Allah sudah menulis semuanya di dalam kitab Lauhul Mahfudz-Nya, jadi kita sebagai hamba-Nya harus tenang. Bukan terlambat kok. Manusia pun tahu, bahwa Allah selalu tepat waktu dalam mengurus segala hal. Termasuk, urusan yang satu ini. Urusan jodoh, tentu saja. Jadi, ucapkanlah, "ik hou van je", hanya pada-Nya.

Allah memang romantis ya! Allah selalu punya cara untuk menenangkan hamba-Nya ketika sedang dilanda kesedihan saat menunggu pasangan halal yang tak kunjung datang. Allah bilang, "Tenang, ia sedang mempersiapkan kado romantis untukmu. Tenang, ia sedang berada di jalan terjal menyingkirkan kerikil nakal yang menghalangi jalannya untuk menemuimu. Tenang, ia tidak akan terlambat". Ya, Allah memang romantis.

Hamparan tulip cantik itu begitu menawan, mata gadis itu berbinar menatapnya. Aroma semerbak pun bengitu menyeruak menyelinap ke dalam rongga hidungnya. Bukan hanya tumbuhan ganja yang bisa membuat manusia sakau, tulip pun juga. Tentu saja dengan caranya sendiri. Hmmm, sungguh indah. "Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang kau dustakan?"

Gadis itu meraba jilbab warna peach yang kini sudah tak serapi tadi akibat terpaan angin musim semi yang begitu sejuk, hingga ia tak menyadari beberapa helai rambutknya mengintip keluar hendak menyaksikan juga betapa cantik hamparan tulip yang memesona. Untung saja ia hanya seorang diri di tempat seindah ini. Jadi, tak ada yang melihat auratnya itu menyembul keluar. Selain tulip-tulip cantik dan beberapa kupu-kupu yang beterbangan menghidu aroma bunga-bungaan.

"Astaghfirullah." Pekik gadis itu saat bros kecilnya terlempar terjun ke dalam kanal. Seseorang telah menyenggol tubuhnya. Sementara jilbab peach-nya hampir terbang tertiup angin. Buru-buru ia rapatkan jari-jemari mencengkeram kuat kain jilbab agar tak jadi terbang.

"Het spijt me, meisje." Ucap orang itu.

Gadis berjilbab peach itu segera membalikkan badan, namun ia tetap mencengkeram kuat jilbabnya, ia tak ingin sampai angin menculik jilbabnya.

Seorang pemuda dengan tinggi sekitar seratus tujuh puluh lima senti meter berdiri di depannya. Pemuda itu bermabut ikal sepanjang daun telinga, hidungnya mancung, matanya kebiru-biruan. Wajahnya Eropa sekali.

"Ik ben ok." Jawab gadis itu singkat. Ia segera berjalan meninggalkan si pemuda yang masih terdiam. Tangan kanannya tak lepas dari jilbab. Sekarang harus kemana ia mencari bros untuk mengatikan jilbabnya. Ia tak mungkin kembali ke kanal itu dan mencebur ke dalamnya lalu mencari bros. Ia juga tak mungkin memegangi jilbab sampai apartemen. Terlebih urusannya di tempat ini belum selesai, ia belum berjumpa sahabatnya dari Indonesia, Kayla. Ah Kayla, kemana dia, kenapa tak kunjung datang sih. Gadis itu harap nanti Kayla membawa satu bros lagi yang bisa ia pinjam.

"Tunggu, nona." Teriak si pemuda menghentikan langkah gadis itu. Ia berhenti namun tak membalikkan badan. Hingga si pemuda yang berjalan mendekatibta dan menyodorkan sebuah pin kecil berwana kuning dengan tulisan Keukenhof Garden berwarna merah.