Some Secrets

Chapter 2

Some Secrets

Summary

Do Kyungsoo. Seseorang yang paling bahagia hidupnya, sebelum ia kehilangan noona tersayangnya. New York, mempertemukan ia pada seseorang yang mampu menyembuhkan keterpurukannya. Tapi, siapakah Kim Jongin?

Rate : T -M

Cast : KAISOO

Genre : Romance, Hurt

YAOI, Boys Love

Don't Like, Don't Read

Happy Reading

(Oh iya, disini suka ada flashback dan biasanya di Jongin POV, aku emang sengaja nggak nulis Flashbacknya, soalnya nanti kalian juga ngeh sendiri hehehe)

.

.

.

.

Kau tahu culture shock? Keterpurukan hidupku bercampur dengan culture shock, iya benar, culture shock theories memang benar adanya. Beda merasakan ketika pergi ke negara luar hanya untuk sekedar jalan – jalan dan menetap untuk waktu yang lama bukanlah perkara yang bisa di-sama-rata-kan.

Homesick. Terlebih lagi menjalani semuanya sendirian, itu semua sulit. Sungguh sulit.

Mataku terlihat bengkak, pun dengan pipi dan bibirku.

Aku merasakan kepalaku sangat pusing sekarang, tubuhku juga seperti remuk. Dengan wajah yang sedikit tidak bersemangat, ku bangkitkan tubuhku untuk merapikan tempat tidurku.

Oh ayolah Kyungsoo, bahkan belum seminggu kuliahmu berjalan, kenapa sudah se-putus-asa ini?

"Kau melamun lagi?" Suara berat itu terdengar. Jongin membuyarkan lamunanku.

"YAAAA! Mengapa masuk kamarku tanpa mengetuk pintu?"

"Tapi pintunya terbuka."

"Apa pintu depan juga terbuka? Bagaimana kau bisa masuk?"

"Kau menangis semalaman. Dan tertidur lagi dipunggungku. Apa kau mau mencuci bajuku sekarang?" Jongin menjawab dengan enteng.

"Jinjja?" Aku terdiam dan mengingat ingat sejenak apa yang terjadi semalam.

.

.

.

.

Jongin POV

Aku memperhatikannya sambil duduk didepan toko tempat ku bekerja. Ani, bukan bekerja. Tapi biarkan saja dia tau bahwa aku bekerja disana.

Ia melambaikan tangannya pada kamera handphonenya, cukup jauh, tapi bisa ku lihat sosok eommanya tersenyum dilayar handphonenya. Ku pikir aku akan menunggunya lebih lama lagi untuk memboncengnya pulang, tapi, dalam hitungan berapa detik, kulihat dia menurunkan handphonenya dan mulai menunduk. Aku tidak tau apa yang terjadi, tapi saat itu juga, aku ingin melihat wajahnya.