What Now? || MINYOON

WHAT NOW?

1st Story

❇ What Now ❇

Play Music diatas ☝

I found the one, he changed my life
But was it me that changed
And he just happened to come at the right time
I'm supposed to be in love
But I'm numb again.....

❇❇❇

Yoongi Pov

Sungguh, sangat sulit bagiku untuk membencimu. Karena hati ini, sudah terperangkap oleh semua pesona yang kau berikan padaku. Pesona yang tak pernah kuterima oleh siapapun.

Wajar, jika aku jatuh cinta padamu. Saat itu, kau datang disaat yang tepat. Disaat aku tengah hancur karena pengkhianatan yang dilakukan oleh orang yang pernah kucintai dulu. Kau selalu ada dihari-hari baruku tanpanya, selalu membuat bibir yang dulu tak pernah tersenyum, sekarang sudah bisa melengkung indah karenamu.

Puncaknya dimalam itu, malam yang sangat dingin diluar sana, tapi tidak untuk kau dan aku yang tengah bergumul panas dengan penuh cinta dan nafsu. Saat itu kau mengatakan

"Aku mencintaimu hyung"

Disetiap nafasmu kau selalu ucapkan itu ditelingaku. Kata-kata itu, mampu menghancurkan tembok es yang aku buat, kata-kata itu yang mampu menghancurkan benteng pertahanan yang aku buat setebal mungkin. Hanya kau yang mampu membuatku mengatakan kata-kata indah dibalik semua sensasi kenikmatan yang kau berikan

"Aku juga mencintaimu Park Jimin"

Tapi itu dulu. Sekarang jangankan kata-kata cinta yang kudapat. Manik tajam yang selalu menatapku seolah berkata "aku milikmu" itu pun entah hilang kemana. Aku rindu mata itu.

"Aku pergi dulu, kemungkinan aku pulang tengah malam. Kau tidurlah duluan"

ucapnya sambil memakai sepatu boots dan syalnya agar terjaga dari suhu yang dingin diluar sana tapi tak sedingin hatimu sekarang.

"Baiklah, Aku menunggumu" hanya itu yang bisa aku ucapkan. Menunggu dan menunggu. Tepatnya menunggu hal yang tak pasti. Menunggu saat kau masuk kerumah menemukanku yang sedang tertidur di sofa dan mengecup dahiku pelan lalu mengucapkan kata cinta itu.

What now? I just can't figure it out
What now? I guess I'll just wait it out
What now? Please tell me
What now?

Apa sekarang?
Kupikir aku tidak bisa seperti ini. Selalu tersenyum didepannya padahal aku selalu bertanya-tanya kemana cinta itu menghilang. Jujur, aku selalu takut. Aku selalu takut untuk mengetahui kebenarannya.

Pernah aku bertanya, tapi selalu kebohongan yang aku dapat dan berakhir dengan pertengkaran yang membuat ia tidak menyapaku selama beberapa hari. Aku tidak mau itu. Aku suka suaranya yang indah itu, aku suka suaranya saat memanggilku dengan panggilan "sayang". Walaupun sekarang hanya panggilan "hyung" yang kudapat.

Kebohongan pertama saat ia pulang lebih malam waktu itu.

"Kau darimana?" tanyaku sambil melepaskan coat hangat dan syalnya. Mataku lalu terfokus pada bercak biru yang sangat kontras pada kulit lehernya yang putih walaupun tidak seputih kulitku. Aku tahu sangat bercak apa itu. Saat itu aku mati-matian menahan tangisku.