Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
malamnya, gue hanya menonton drama korea di kamar sambil meminum susu kotak yang gue beli tadi. gue melirik ke tong sampah dimana sudah sembilan kotak susu gue minum dalam waktu kurang dari dua jam.
mama sedang kondangan bersama papa. dan dengan teganya meninggalkan gue bersama adik laki-laki gue yang sedang bermain ps di kamarnya. gue yakin, sebentar lagi dia bakalan mati kebosanan dan masuk ke kamar gue.
gue mem-pause drama korea dan mengecek jam di handphone. pukul delapan malam.
brak!
"kak, gue laper!"
nahkan, gue bilang apa. adik gue gak bakalan betah berdiam diri di kamar dengan perut keroncongan.
"bentar lagi mama sama papa juga pulang, harry."
adik gue -harry, menghampiri gue dengan muka cemberut lengkap dengan bibir yang maju dua senti. kalau tidak mengingat dia adalah adik kandung, gue sudah menyerobot bibirnya itu hehe.
"deliv kek," katanya duduk di tepi kasur.
"gue gak ada duit elah, mama belum ngasih."
"tapi perut gue udah gak bisa dikontrol lagi, kak! butuh asupan!" cecarnya dengan lebay.
"ck. nyusahin ae lo." gue menutup layar laptop tanpa repot men-shutdown. gue mengambil satu kotak susu yang masih belum gue minum kemudian mengambil dompet di lemari baju.
"cepet ikut gue."
harry berdiri, "katanya gak punya duit?"
"ini juga receh. siapa tau karena terpesona sama kecantikan gue, yang jualan ngasih gratis," kata gue dengan bangga. harry hanya mencibir.
gue bersama harry naik becak untuk mencari warung makan. entah kenapa dari dulu gue suka kalau naik becak. mungkin karena dulu mama sering mengajak gue bepergian naik becak. bahkan dengan gilanya waktu pergi ke surabaya mama memilih naik becak. bukannya apa, tapi gue kasihan dengan tukang becaknya yang kehabisan napas dan pingsan di jalan.
karena si tukang becak pingsan di jalan, jadilah mama yang rutin minum anlene menggantikan posisi tukang becak, menggenjot becak hingga sampai tujuan.
"eh, kak, ada warung baru tuh!" harry menunjuk salah satu warung makan bergaya moderen yang baru kali ini gue melihatnya.
"oh iya! testimoni kuy!"
"kuy!"
gue pun menyuruh bapak tukang becak untuk berhenti di depan warung makan moderen yang setelah gue baca papan di depannya bernama "waroeng takis". wah ini pasti yang punya warung fans fanatiknya yonglek.
gue dan harry turun lantas masuk ke warung baru itu. kami berdua melihat sekeliling. warung makan ini cukup ramai, dipenuhi muda-mudi kekinian. kami berdua pun memutuskan untuk duduk di pinggir jendela besar. gue menaruh susu kotak yang tadi gue bawa di meja kemudian mengeluarkan handphone untuk melihat timeline di twitter.
beberapa detik kemudian, pelayan menghampiri kami.
"selamat datang di waroeng takis, mau pesen apa, mbak?" si pelayan menyodorkan buku menu. gue pun langsung melihat-lihat isinya.
"gue mau yang ini, kak." harry menunjuk 'nasi goreng gila'.
"habis makan ini gila beneran amiin," kata gue.
harry cemberut, "yaudah ganti! yang ini deh." harry menunjuk menu lain yaitu 'mie galak'.
"pulang dari kondangan mama jadi galak terus buang ps lo mampus!"
"yaudah mas, saya pesen nasi goreng gila dua, es teh manis dua. oh iya, sama mendoannya li―" kalimat gue terhenti begitu kepala gue mendongak dan melihat wajah si mas pelayan, "ma...,"
si mas pelayan, yang gue tau bernama kulum itu, yang tadi siang menunjuk susu gue, dan bilang kalau susu gue jatuh, sama kagetnya seperti gue. dia sempat bengong beberapa detik namun setelah itu ia dengan cepat mencatat semua pesanan gue.
harry menyenggol lengan gue. "lo kenal?"
"ngg..., gak kenal." emang gue gak kenal sama orang ini. dia hanya cowok mesum yang menunjuk susu gue.
"oh."
"silakan ditunggu pesanannya." setelah berkata seperti itu, kulum akhirnya berlalu pergi.
oh, jadi dia pelayan di warung ini?
lihat muka dia, gue seketika menjadi kenyang. bahkan gue sama sekali tidak bernafsu saat melirik susu kotak gue yang tergeletak lemah di atas meja.
beberapa menit kemudian, dia kembali sambil membawa pesanan gue dan harry.
aduh, mana porsinya banyak banget lagi. namanya saja nasi goreng gila. ya gila banyak banget!
"silakan dinikmati."
gue gak merespon. harry hanya mengangguk kemudian dengan semangat memakan makanannya sementara gue masih diam sejuta bahasa.
"weh, ngapa sih lo?" harry kembali menyenggol lengan gue.
"g-gak papa sih." karena takut harry semakin curiga, akhirnya dengan terpaksa gue memakan nasi gorengnya.
"gue udah habis." gue menoleh ke piring harry yang sudah bersih, tanpa tersisa satu nasipun.
"lah buset! digelonggong lo?"
harry hanya nyengir, "hehe laper banget abisan."
gue kembali menatap nasi goreng gue yang bahkan belum habis seperempat.
baru saja memegang kenop pintu, seseorang berseru entah ke siapa.
"mbak, susunya ketinggalan!"
gue menoleh.
harry menoleh.
semua orang menoleh.
chef menoleh.
bapak tukang becak menoleh.
menoleh ke arah kulum yang sedang menyodorkan susu kotak ke gue.
KENAPA INI ORANG AMBIGU SIH?!!
"APA SALAH GUE?!" gue bertanya kepada bapak tukang becak.
"saya juga gak tau neng, saya lagi nunggu orang lewat."
karena si bapak tukang becak tidak tahu jawabannya, akhirnya gue memilih untuk merebut susu kotak gue dengan kasar kemudian berlari keluar dari warung itu.
kenapa dia mesum banget!
++
apdet lagi hehe makin ga&ta sekali pemirsah but keep vomments <3