O N E [Revisi]

2.8K 35 4
                                    

"DAVINNNN" Teriakan gadis mungil mengenakan jersey futsal itu menggema, dan dihadiahi tatapan tajam oleh seluruh penghuni lorong sekolahnya

"Apa" ucap davin dengan wajah datar tanpa mengalihkan padangannya dari perempuan yang sedari tadi ditatapnya

"Lo ngeliatin apa sih" teriaknya ditelinga davin sambil mendudukan dirinya disebelah cowok itu, Davin memekik mendengar teriakan tepat ditelinganya "lo apaan sih hah? Ngomong aja gak usah teriak kuping gue gak budeg" lanjutnya

Kiran memutar bola matanya dan mengalihkan tatapannya mengarah pada objek yang sedari dari dipandangi sahabat lelakinya itu

"Lagian daritadi lo ngeliatin apaan sih, sampe segitunya banget" ucap kiran mengikuti arah pandangan cowok disampingnya

"Manda cantik yah" ucap davin yang terdengar seperti gumaman ditelinga kiran

Amanda memang lebih dari apapun dibandingkan gue

Hatinya kembali merasakan hal yang sama

seperti diiris tipis menggunakan pisau tumpul

Kemudian ia kembali tersenyum dan menegarkan hatinya

Mungkin kebahagiaan memang belum berpihak kepadanya

"ehm, cantik banget malah" ucapnya sambil tersenyum masam

"Yaudah gue samperin manda dulu yah, soalnya nanti malem gue mau ngajak diner sama nembak dia menurut lo gimana ran?" Tanya davin tersenyum gembira

"Gue gak tau vin, sorry ya gue belum pernah tau gimana diajak diner dan ditembak jadi gue gak tau apa--apa" ungkapnya sambil menundukkan kepalanya dalam--dalam

"Berarti percuma dong gue punya sahabat cewek tapi gak ada gunanya sama sekali"ucap
davi menepuk bahu sahabatnya" gue pergi dulu" lanjutnya

Gak ada gunanya? Trus selama ini lo anggap gue apa? Sampah?

Air matanya keluar dari sudut matanya, hanya sedikit memang tapi membuat badannya bergetar.

Kirana berdiri dari tempat duduknya dan langsung berbalik arah tanpa melihat davin yang melangkah menjauh, sesungguhnya memang ia sudah berniat menyerah dengan perasaannya yang slalu ia pendam tapi ia tidak tahu kenapa mulutnya kaku saat akan mengungkapkan perasaannya.

ia tau davin pasti tidak akan menerima perasaan yang sedang ia rasakan sekarang karena prioritas lelaki itu sekarang hanya seorang amanda angelina

ia takkan pernah berhenti berjuang. batinnya

Sambil menyeka air matanya kiran berlari menuju ruang ganti untuk mengganti baju futsal yang sedari tadi menempel ditubuh semampainya itu.

     ❤❤❤Coment barangkali gak nyambung ❤❤❤❤❤


"Siang, bu" ucap kiran sopan

"Masuk kiran, pelajarannya akan segera dimulai" ucap bu nelly

"Iya bu" jawab kiran sambil membungkukan tubuhnya ketika berpapasan dengan gurunya tersebut

"Darimana lo ran? Gue nyariin lo tadi, abis pacaran yah?" Ucap hana dengan wajah curiga menatap sahabatnya

"Gue ta-" ucapan kiran dipotong sengaja oleh bu nelly " kiran simpan jawaban kamu, cukup membuang waktu ibu" geram bu nelly sambil menatap kearah kiran

LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang