N I N E

427 6 0
                                    

        

          Via valen - Pikir keri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Via valen - Pikir keri

Kiran akui ia memang menyukai varo--kakak kelasnya yang slalu ia abaikan perhatiannya

ia menyesal telah melakukan hal itu kepada varo, kini nama davin perlahan sirna dari hatinya secara perlahan dan digantikan oleh sosok bad boy yang slalu menjadi musuhnya

ia sudah pernah kehilangan, tapi ia tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi untuk kedua kalinya

ia harus memperjuangkan seorang lelaki yang menarik tangannya kini ia akan bicara agar lelaki itu tau bagaimana perasaannya

ia tidak peduli meski varo hanya menganggapnya mainan ataupun nantinya lelaki itu akan menertawakannya jika ia mengungkapkan perasaannya kepada lelaki itu

Kiran menghentikan langkah kakinya dan menarik tangannya yang digenggam oleh lelaki tersebut sontak aksinya membuat varo ikut berhenti dan menoleh kearahnya dengan wajah kebingungan

"Kelasnya--kan masih jauh queen, kenapa berhenti? kaki kamu sakit, oh atau tangannya sakit karena ditarik kasar tadi?" tanya varo dengan nada khawatir dan wajah penuh penyesalan

sontak kiran pun terkikik melihat hal itu

"Aku malah seneng kok klo tangannya ditarik kaya tadi, aku cuma mau ngomong serius aja kak--tapi gak disini" ucapnya dengan tersenyum manis

Varo terperangah melihat apa yang dilakukan gadis didepannya, kiran tidak pernah tersenyum kepadanya apalagi berbicara lembut

apa kiran mengirim sinyal--akan membalas perasaannya?

memikirkan hal itu membuat hatinya menghangat
tapi tiba--tiba senyumnya redup saat pikirannya tertuju pada kiran yang menyukai davin

kiran pasti masih mencintai lelaki itu tidak mungkin kiran berubah secepat kilat

Tak beberapa lama perjalanan, akhirnya mereka tiba di taman sekolah yang terletak disamping lapangan futsal

Kiran menghadapkan badannya kehadapan varo dengan menampilkan wajah canggung dan terlihat gugup

"Kak aku mau ngomong klo--
suara varo lebih dulu mengintrupsinya "aku duluan queen, please ini lebih penting dari apapun"

"oh, yaudah klo menurut kakak apa yanh kak--varo omongin lebih penting, duluan aja kak"

"Maaf sebelumnya queen, aku gak bisa ngehindarin apa yang udah ditakdirin sama tuhan klo aku cinta sama kamu" ucap varo dengan nada serius

Mata varo dan kiran bertemu
saling pandang kemudian kiran tersenyum misterius

"Aku juga kak, aku gak tau perasaan ini muncul dari kapan tapi aku yakin klo aku udah cinta sama kakak"

varo pun tersenyum mendengar perkataan gadis itu

"jadi, kita--"suara varo terpotong karena suara kiran lebih dulu mengintrupsinya"Bisa kita yakinin perasaan masing--masing dulu kak?" ucap kiran dengan menatap dalam--dalam mata varo

"jadi pacarannya ditunda ya queen?" tanya varo dengan wajah kecewa

kiran pun terkikik

"Gak kak, kita udah terikat cuman belum ngresmiin hubungan ini aja"
"mending sekarang kita kekelas deh, mungkin udah ada gurunya" lanjut kiran sambil menarik tangan varo dan menggenggamnya erat seolah tidak ada hari esok

    

    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang