E L E V E N

416 6 0
                                    

Camila cabelo - Never be the
                      same


Pandangan mata kiran kosong
matanya sayu dan bibirnya pecah--pecah, Pening dikepalanya tidak kunjung hilang ia merasa sangat putus asa

Setelah beberapa hari pertengkarannya dengan varo, kiran dan varo tak kunjung berbaikan malah semakin hari--tambah parah

Kiran menyesal telah mengatakan kalimat yang membuat varo marah padanya andai waktu dapat diputar kembali ia akan merubah perkataan yang ia ucapkan pada--cowok itu

tok

tok

tok

Suara ketukan pintu membuat kiran harus beranjak dari tempat tidurnya sebenarnya ia merasa malas dan tidak punya energi untuk bangun

Dengan malas ia menguncir rambutnya dengan asal asalan--mengancing baju tidurnya dan membenahi letak celananya yang agak miring dan kendor
"Tunggu sebentar"

"Kenapa bi?" Tanyanya kepada pembantu rumah tangga saat ia melihat bibinya itu berdiri didepan pintu kamarnya

"Ada tamu non dibawah" Katanya kemudian ia langsung pergi meninggalkan kiran

Sialan ganggu aja!
batin kiran berbicara

Dengan gerakan malas--malasan ia menuruni anak tangga yang letaknya tepan didepan pintu kamarnya

dengan membelakkan matanya
dan menampakkan wajah kaget ia berlari lari kecil menuju tempat tamunya berada

"Kamu sakit, kok gak ngasih tau Ya ampun queen kamu bikin aku khawatir tau gak" Suara itu berasal dari tamunya--Yaitu seseorang yang sangat ia rindu--rindukan

Kiran tidak peduli dengan wajah bantal karena baru bangun tidur, baju acak--acakkan,bibir pecah--pecah---Ia dengan pd setinggi langit langsung memeluk tubuh atletis cowok itu

Astaga, ia sangat merindukan cowok itu.

varo yang dipeluk pun merasa ia  seperti menang futsal dan berhasil mengalahkan rival yang slalu meremehkannya
ia membalas pelukan kiran tidak kalah erat

ia juga merindukan perempuan yang ada dipelukannya ini

sangat

LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang