S E V E N

540 14 0
                                    

       Katty perry -  Firework

Kiran tidak tahu kenapa ia meninggalkan varo, yang jelas
ia tidak mau laki--laki itu berharap banyak padanya

ia sudah sering mendapat perlakuan seperti itu oleh karena itu ia tidak mau melampiaskannya kepada orang yang tidak bersalah

varo pantas mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik dari dirinya

lamunan panjangnya berhenti saat ada perempuan dengan rok diatas lutut dengan seragamnya dibalut swetter berwarna ungu

sudah pasti ia amanda

perempuan itu berjalan kearahnya dengan senyum manis--palsu yang memuakkan

"Udah siap--siap mundur dari  club futsal yang slalu lo banggakan?"

"ngomong sama siapa, kak?" tanya kiran dengan wajah polosnya

amanda menggeram dalam hati mendengar ucapan pura--pura polos dari bibir mungil kiran

sialan memang !

"Jangan sok polos kirana, sebenernya gue males naik turun tangga buat nyamperin lo kesini"

mendengar ucapan kakak kelasnya itupun kiran langsung mengerutkan dahinya

ia benar--benar bingung
sebenarnya siapa yang menyuruh amanda mendatanginya? kakak kelasnya itu benar--benar lucu

"Memangnya siapa yang nyuruh kak amanda nyamperin aku? enggak ada yang nyuruh kan?"

"enggak ada yang nyuruh sih, gue sebenernya pengin ngejelasin sesuatu yang bakalan bikin lo sadar klo gue emang slalu bisa, termasuk mendepak lo dari club futsal yang lo banggakan"

amanda pikir kiran takut?
ia tertawa dalam hati sekarang

ia Kirana, salah satu perempuan yang ada di club futsal satu sekolahan pun tau tentang prestasi yang sudah ia capai yang mampu mengangkat nama besar sekolahnya

ia tidak habis pikir, kenapa amanda bisa berbicara gamblang seolah dirinya akan menang saja? perempuan glamour yang slalu membutuhkan kepopuleran dan menginginkan tingkat sosial yang tinggi

"lucu kak, emang kelebihan kakak dibandingin aku yang udah bisa ngangkat nama sekolah itu apa, ngobral badan?"
ledek kiran dengan memandang remeh wanita didepannya

amanda membelakkan matanya mendengar apa yang adik kelasnya itu katakan, ngejual badan?  ia bukan menjual, tapi lelaki disekolahnya memang butuh kepuasan darinya

maka dari itu, ia memanfaatkan kesempatan yang ada dengan sebaik mungkin

contohnya menggunakan tubuhnya untuk kepopuleran yang sudah ia pertahankan sampai sekarang

ia bukan menjual tubuhnya, Ia masih menghargai apa yang diciptakan oleh penciptanya

ia bahkan masih perawan

oleh karena itu bagaimana adik kelasnya itu bisa berbicara seperti itu?

ia mulai marah, kesabarannya sudah mulai habis

ia berbalik pergi meninggalkan kiran yang masih meremehkan dirinya

akan ia tunjukkan seberapa besar kekuatannya kali ini

Semoga suka
Klik bintang buat ngedukung

Makasih udah baca❤❤

LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang