Anggap aja aku cadanganmu
Yang akan tetap berdiri
Dibelakangmu
Walau kau melihat kearah lain
Begitulah isi deary varo saat pulang dari sekolahnya ia langsung mencurahkan isi hatinya pada buku dearynya
Kemudian ia teringat kejadian bersama karin saat mereka berada di uks.
Melelahkan sekaligus menyenangkan.
dan sekali lagi ia membayangkan hal menyenangkan yang slalu ingin ia lakukan dengan kiran
Yang ia lakukan bersama kiran memang sangat memalukan.
Bagaimana bisa ia melakukannya dengan junior yang dianggap musuhnya selama ini? oh god !
ekspresi apa yang akan ia tunjukkan saat bertemu karin nanti?Bagaimana bisa pengaruh karin bisa sebesar ini padanya, padahal belum genap satu tahun perkenalannya dengan gadis itu tapi pengaruhnya sangat besar bagi dirinya.
Sial, sial, dan sial.
Ia meruntuki dirinya sendiri
Hingga ketukan dipintu kamarnya membuat ia harus berhenti mengumpat."Bang, ada temennya nunggu dibawah".
Itu adiknya, manusia paling menyebalkan dan sering kali mengejeknya karena 'kejombloannya'.
Cih! Memuakkan,
"Tunggu aja dek, 5 menit lagi kakak turun" balasnya dengan nada malas--malasan.
"Dasar lambat, cowok aja dandannya kaya cewek"
Tuh kan, benar apa yang ia bilang tadi adiknya memang benar--benar menyebalkan.
"Cantik bang ceweknya" gumam adiknya, tapi masih sedikit terdengar ditelinganya.
Tentu saja, telinganya masih normal.
Ceweknya cantik bang
Kalimat adiknya terngiang ditelinganya, menganggu pikirannya dan membuat resah hatinya.
Siapa yang menunggunya dibawah kali ini?
Mungkinkan kiran?
Tidak
Kiran tidak mungkin mencoreng harga dirinya untuk datang menemuinya apalagi sampai datang kerumahnya.
Dengan sedikit ragu ia keluar dari kamar dan berjalan menuruni tangga tanpa melihat kedepan, pandangannya melihat langkah kakinya yang perlahan menuruni anak tangga dan
Sialnya, ia sudah berada dibawah dan tercengang melihat siapa yang datang menemuinya.
Amanda angelina putri,
Tentu saja ia tahu siapa amanda, perempuan memuakkan yang namanya pernah menjadi 'ratu hatinya' sayangnya hanya satu minggu lamanya.
"Wah, wah kita lihat siapa yang bertamu dirumah gue siang--siang gini"
"Hai, var gimana kabar lo?" Tanyanya basa basi.
"Gak usah banyak ngomong lo, gue tau lo gak akan cape--cape nyamperin gue kalo gak ada maksud iya kan?"
"Lo emang pengertian var pantesan aja kiran betah sama lo jadi lo sama dia udah masuk tahap apa?"
"Karin, cewek baik--baik bukan kayak lo yang suka ngumbar diri buat dapetin kepopuleran termasuk ngejebak davin buat sama lo terus ya kan?"
"Gue salut sih sama lo, gue heran sama lo darimana lo dapat informasi sebegitu akuratnya, sayang?"
sayang katanya? mungkin jika kiran yang memanggilnya sayang dia akan bahagia,
sangat bahagia
lahir batin"Jadi, lo mau apa kesini man?Klo gak ada urusan lagi mendingan lo pergi deh, sakit kuping gue klo dengerin suara lo lama--lama"
"gue pengin masuk futsal, dan gue pengin ngedampingin lo buat turnamen sekolah bulan depan"
😁
Kiran, satu nama yang membuatnya tak bisa berpikir jernih
Yang slalu membuat ia tersenyum hanya dengan namanya
Juga yang bisa membuat ia tidak bisa berpaling darinya
Seperti awan putih kesukaannya
Cerah.
"Kak, jangan ngelamun dong makanannya dimakan nanti keburu dingin" perintah gadis didepannya dan mau tak mau ia harus membuyarkan lamunan indahnya
"Iya," jawab davin singkat
DRT
DRT
Getaran dari ponsel davin menghentikan laju pembiacaraan mereka berdua.
Davin melongok melihat nama siapa yang tertera disana.
Amanda: lagi dimana?
Wanita itu pasti slalu mengganggu waktu berharganya bersama kiran
Sialan memang,
wanita yang tidak pernah ia sebut sebagai 'gadis' itu benar--benar memuakkan memang.
Lagi dimana?
Itu kode sebenarnya, bagaimana tidak? Amanda pasti tau ia sedang makan siang dengan kiran dan sialnya perempuan itu mengganggunya dan menghentikan laju pembicaraan mereka
amanda sialan! batinnya
Mengumpat memang kata terbaik menurutnya untuk menyalurkan kekesalannya kali ini.
Dengan terpaksa ia harus pergi meninggalkan sahabat yang dicintainya kini
"Maaf rin, gue kayaknya harus pergi karena--" sebelum menyelesaikan kalimatnya ada suara yang mengintrupsinya "gak papa kak, udah biasa kok" jawab karin sambil tersenyum miris.
Dan tentu saja davin menyadari hal itu.
Dengan menghela nafasnya dengan kasar davin kembali menjawab "mau gue anterin?"
"Gak usah kak, makasih"
"Yaudah gue duluan rin"
Dengan langkah sedikit ragu davin melangkahkan kakinya keluar dari restoran menuju tempat mobilnya diparkirkan.
"Gue memang gak pernah lo anggap penting kak" ucap karin sambil mengusap air matanya, berjalan keluar dari restoran dan masuk kedalam mobil karena seseorang telah menunggunya
dan air matanya kembali menetes untuk orang yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelah
Teen Fictioncover by: Putrisalma @Catboya [17+] ada beberapa ucapan kasar! Kirana Perempuan ini terlalu naif, terlalu kaku dan gampang menangis tapi anehnya ia suka ditantang dan tantangan, ia suka futsal dan yang paling dia suka Davin, Amanda perempuan yang g...