07 : semua yang tiba-tiba

112 3 0
                                    

"Karna kepercayaan hadir saat adanya kemauan"


-Arvin, beserta
hati dan pikirannya.

●●●

Waktunya siswa siswi SMA Bhakti Utama berbondong-bondong keluar dari tempat yang dianggapnya sekolah. Termasuk mereka berempat. Siapa lagi kalau bukan asyila, tiara, naya dan reta. Mereka jalan beriringan menuju gerbang sekolah.

"Oh ya nanti yang beli buku buat bahan tugas bahasa indonesianya siapa?" Ucap tiara

"Gua lagi mager ra hehe" sahut naya

"Lo mah mageran mulu" celetuk reta

"Yee biarin. Kaya lo bisa aja ta"

"Bukannya gak bisa nay. tapi gue disuruh pulang cepet sama mami"

"Alah alesan aja lo ta" sahut naya jengah

"Yaudah biar gue yang beli. Sekalian mau cari novel baru" asyila menengahi

"Kalo gitu, gue temenin sil" ucap tiara

"Boleh"

Saat mereka sudah sampai gerbang sekolah. Mereka bingung karna seorang cowok tepat didepan mereka dengan ninja birunya itu menatap mereka berempat lebih tepatnya pada asyila. Selain mereka berempat banyak pasang mata lainnya melihat kearahnya takjub dan langsung menjadi pusat perhatian terutama kaum hawa.

"Eh itu arvin kan ?? Tolong gantengnya dikondisikan dong"

"Kok dia sendiri? Temen yang laennya mana tuh?"

"Dia ngapain sih nyamperin gerombolan si tiara"

"Tau mending anterin gue pulang"

Kira-kira itulah beberapa umpatan yang memekakan telinga. Karna itu sudah menajdi makanan sehari-harinya arvin, Jadi cowok itu tidak pernah memusingkannya.

"Ar..viin e..lo ngapain?" Itu naya dan reta dengan wajah yang spicleous

"Lo nungguin siapa ar? Bukannya tadi lo gak ada disekolah ya ? Lebih tepatnya bolos mungkin" ucap tiara sedikit sarkastik karna tiara tipe orang yang tidak suka pada cowok berpspesies urakan atau bandel seperti arvin dan teman-temanya.

"Sil gua anter pulang ya" pernyataan itu terucap dari arvin.

Asyila dan teman-temannya membelalakan matanya setelah mendengar ucapan yang dilontarkan arvin. Asyila masih diam belum menjawab perkataanya.

"Gue gak salah denger kan ??" Ucap naya memastikan yang diikuti gelengan kepala tidak percaya dari reta.

"Asyila pulang bareng gue. Kita mau cari buku dulu buat bahan tugas" sahut tiara cepat sambil menggandeng tangan asyila

"Yaudah kalo gitu biar gua sama asyila yang cariin. Lo diem dirumah"

"Gak bisa. Ini tugas kita bukan lo. Lagian siapa lo ngatur seenaknya?!"

"Sil kok diem? Bukanya waktu itu gua bilang, kalo ada waktu lo mau jalan sama gua trus lo mau kan??"

Ya. Asyila tidak lupa dengan itu. Hanya saja arvin terlalu tiba-tiba.

"Waktu itu ?" Jawab mereka bertiga(tiara,naya,reta) seakan meminta penjelasan kepada asyila.

Sambil melepaskan tangan yang digenggam tiara. Asyila berucap. "Em.. gue bisa ceritain. Sori gue bareng arvin gapapa kan? Lagian gue takutnya lo kelamaan nungguin gue milih novelnya ra" ucap asyila meyakinkan.

Why You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang