3 Kakak

324 41 4
                                    

"Dengan kekuatan bulan aku datang"

Semua orang yang berada didalam rumah sontak saja menoleh kearah teriakan yang baru saja terdengar. Benar saja di sana ada akmal dengan earphone yang yang tergantung di lehernya serta tas ransel yang menggantung di pundak nya.

"Kalau masuk rumah tuh pakai salam dong" celetuk Agra yang kini sudah bangkit dari duduknya. Akmal yang baru sampai di dekat sofa langsung menyengir. "Assalamualaikum om" ujar Akmal memberikan salam. Mendengar embel embel tak enak Agra langsung menjitak dahi akmal.

"Waalaikumsalam, Lo berguru dimana sih, tingkah lo kok makin aneh aja" ujar Agra. "Gak sopan ya lo, sama kakak sendiri" sahut Akmal kesal, dan hanya dibalas cengiran tanpa dosa dari Agra.

"Oh, maaf ya adik adik. Kakak yang ganteng ini menganggu kalian" ujar Akmal dengan senyum sok manis nya.

"Please deh gak usah sok ganteng" gerutu Agra sambil melipat kedua tangan nya di depan dadanya. "Yaudah di lanjut belajarnya, buat Jean sama Kirana jangan pdkt kalau lagi belajar ya" sambung Agra.

"Kak udah deh" sewot jean.

Agra dan Akmal akhirnya pergi dari ruang tamu, hanya ada Jean dan teman teman nya yang kini sibuk mengerjakan tugas kelompok, ditemani suara dangdut khas milik Zul.

"Kakak lo kok kocak sih" ujar Tio, mendengar hal itu Jean hanya tersenyum tipis, 'Bukan kocak, lebih tepat malu maluin'.

*
"Gra, benerin dong mikrofonya, lo kan tukang sound" ujar Zul sambil memberikan mikrofon yang ada di genggaman nya.

"Apa apaan lo, terhina banget harga diri gue yang kece ini jadi tukang sound". Agra melotot gemas kearah Zul, tangan nya dengan cepat membenarkan mikrofon yang baru saja diberikan Zul.
Setelah teman teman jean pulang, Zul pun langsung beraksi dengan lagu dangdutan nya.

"Kak mana nih janji nya mau beliin komik" tanya Jean kepada Akmal yang duduk di sofa dengan ponselnya. "Nanti malam ya, oke" sahut Akmal.

Setelah menagih janjinya Jean berjalan kearah dapur untuk membuat sirup, panas panas begini enaknya minum yang seger seger sambil baca komik di teras belakang. Mumpung kakak kakaknya pada sibuk dengan urusan nya sendiri sendiri.

"Akhirnya bisa santai juga" ujar Jean sambil meluruskan kaki nya ke bangku panjang yang ada di teras belakang, terlebih lagi dibawah pohon menambah kesan nyaman untuk bersantai sejenak.

"Jean" baru saja Jean membuka komik nya suara Akmal sudah memanggilnya. "Ada apa kak?" Tanya Jean kepada Akmal. "Traktir komik nya nanti aja ya, uang nya di pake buat beli kaset ps4 sama kakak" cengir Akmal.

"Ah kak Akmal mah phpin Jean mulu".

"Bahasa alay dari mana itu?".

"Dari kak Agra".

"Wah parah, adik gue diajarin bahasa alay begini".

Ps: Entah mungkin ini garing sekali, Mohon dimaafkan. Yuk yang kangen sama jean mana suaranya?

Salam dari Jean.

Brother SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang