9. Bahagia itu sederhana

4.5K 665 150
                                    


"Kenapa kau memaksakan diri, Malfoy? Lihat 'kan? Sekarang kau malah terbaring lemah di sini. Kenapa kau ini selalu saja berbuat semaumu? Bagaimana kalau kau tidak selamat? Bagaimana karna kehilangan energi terlalu banyak, kau jadi koma.. oh, atau kau jadi lumpuh? Atau—"

"Kau itu cemas padaku atau menyumpahi aku agar cepat mati?"

Pletak!

"Aw! Kau ini jadi perempuan kasar betul."

"Demi merlin, Malfoy! Kau bahkan tidak sadarkan diri selama tiga hari! Tiga hari!"

Draco terdiam. Tiga hari? Lama juga dia pingsan.

"Pasti para fans-ku histeris."

Pletak!

"Granger!"

"APA?!"

"Berhenti. Menjitak. KEPALAKU!"

Hermione menghela napasnya dan menyilangkan tangannya di depan dada. Lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.

"Lain kali jangan paksakan dirimu."

Draco menyeringai, "Sebegitu khawatirnya ya kau pad—"

Pletak!

Draco menekuk wajahnya. Ia heran, kenapa Si Granger ini suka sekali memukulnya.

"Kau harus tahu, Malfoy. Selama tiga hari kau pingsan, banyak hal yang sudah kau lewatkan."

Draco mengernyit, "Tentang Newt si orang miskin dan teman-temannya?"

"Kau bilang dia orang miskin lagi, aku tarik hidungmu sampai lepas."

Draco merotasikan matanya, "Ter-se-rah."

Hermione mendengus pelan. Ia pun lebih memilih kembali menceritakan semuanya pada Malfoy.

"Setelah kita membawa mereka kemari, dan kau yang tidak bisa apa-apa karna pingsan, akhirnya aku memberitahu semua ini pada Harry, Ron, dan Ginny. Setelah itu kami membawa mereka ke professor Mcgonagall."

"Apa? Jadi professor Mcgonagall juga sudah tahu semuanya?"

Hermione mengangguk.

"Lalu?"

"Jadi, sebelum kita mendapat ide untuk menyelesaikan permasalahan di dunia Newt, Professor menyarankan agar mereka semua berpura-pura menjadi murid pertukaran pelajar."

"Hah?! Yang benar saja?!"

"Aku juga awalnya agak terkejut. Tapi mau bagaimana lagi. Daripada banyak orang yang curiga 'kan? Lagipula Professor Mcgonagall sudah mengurus semuanya."

"Jadi sekarang.. mereka.."

"Murid Hogwarts. Newt masuk Gryffindor bersama Thomas, Min ho dan Chuck. Tapi Chuck dimasukkan ke kelas empat. Lalu Winston di Ravenclaw. Frypan di Hufflepuff. Dan Teresa di slytherin."

Draco memijit kepalanya yang terasa pening.

"Lalu bagaimana? Apa selama tiga hari ini, kau belum mendapat jalan keluar dari semua ini?"

"Aku akan menemui temanku besok pagi. Aku akan bertanya, bagaimana kelanjutan film the maze runner itu. Ya, walaupun fim ketiganya belum rilis, tapi temanku itu sudah membaca bukunya."

Draco mengangguk, "Oke, kalau begitu aku ikut."

Hermione melotot tak percaya, "Kau serius? Aku akan pergi ke dunia muggle, Malfoy. Dunia Muggle!"

Draco menatap Hermione, bingung.

"Memangnya kenapa?"

Ini pertanda ada yang tidak beres. Hermione pun langsung meletakkan punggung tangannya pada dahi Draco.

Imagination (DRAMIONE + THE MAZE RUNNER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang