"Jadi apa yang akan kita lakukan selanjutnya?"Hermione diam sejenak. Ia berusaha berpikir, tapi entah kenapa Ia tidak menemukan satu ide pun. Rasanya otaknya buntu. Ia tidak tahu harus melakukan apa.
Gadis itu menggelengkan kepalanya, lalu menopang kepalanya itu dengan kedua tangan.
Draco mendesah. Ia menyandarkan punggungnya pada kursi dan memijit keningnya yang terasa pening.
"Pertanyaan-pertanyaan itu selalu memenuhi otakku. Apa tujuan kita kemari, kenapa kita kemari, dan siapa yang mengirim kita kemari. Itu semua membuat kepalaku sakit."
Hermione menghela napas, "Bukan hanya kau yang pusing, Malfoy. Aku pun sama."
"Kita ingin keluar dari sini. Tapi kita pun tak tahu harus melakukan apa."
Mereka berdua kini diam. Sama-sama berpikir walau kenyataannya hanya jalan buntu yang mereka dapat.
"Apa.. kita beritahu saja pada Newt tentang semuanya. Tentang siapa kita sebenarnya?"
Draco memutar bola mata, "Bagaimana kau mengatakan padanya? Kau ingin bilang kalau ini semua adalah sebuah film, yang entah bagaimana sangat terasa nyata? Granger, bagaimana kau mau mengatakan semuanya jika kau saja tidak mengerti?"
Hermione meringis. Ia menjambak pelan rambutnya yang makin mengembang itu. Draco benar, ini semua susah untuk dimengerti. Tapi sesusah apapun, mereka harus menjawab semua teka-teki ini 'kan? Dan sekarang yang menjadi persoalannya adalah.. apa yang sebenarnya mereka hadapi?
"Saat tanganku sudah mulai membaik, aku akan meminta Min ho dan Newt untuk mengujiku ulang. Aku harus menjadi a runner. Karna dengan begitu, aku bisa menemukan portal sihir di sana."
Hermione mendongakkan kepalanya yang tadi tertunduk. Sejenak pandangannya tak fokus pada apapun, lalu Ia kembali ke alam sadarnya dan melihat Draco dengan mata berbinar.
"Apa?" Tanya Draco bingung.
"Bagaimana kalau portal sihir itu bukan hanya di dalam labirin? Bagaimana kalau di sekitar sini juga ada?"
Draco menatap Hermione dengan serius. Sesaat kemudian dia menghela napasnya, "Kalau memang begitu, sudah dari dulu aku merasakan aura-aura sihir di sini, granger."
Bahu gadis itu turun melemas. Semangatnya yang tadi mulai membara, kini meredup.
Draco mulai berpikir lagi. Pupil matanya bergerak seiring pikirannya yang melalang buana kemana-mana.
"Granger, tapi setelah ku pikir-pikir kau ada benarnya juga."
Hermione menoleh dengan semangat.
"Mungkin aku belum merasakan aura sihir di sekitar sini, karna portal dunia sihir disini belum pernah terbuka. Mungkin ada waktu-waktu tertentu agar portal itu terbuka."
Diam sejenak, "Ya, kau benar Malfoy. Tapi yang kini menjadi pertanyaannya.." Hermione menatap Draco yang juga sedang menatapnya untuk menanti ucapannya selanjutnya, "Kapan waktu itu akan tiba? Bagaimana caranya kita mengetahui semuanya?"
...
"Apa kau tidak merasa ada yang aneh dengan kedua anak baru itu?"
Newt menolehkan kepalanya ke arah Chuck yang sedang mengukir boneka kayu kecil miliknya.
"Aku sudah tidak tahu apa yang lazim dan tak lazim, Chuck. Kau pikir kita semua berada di tempat ini adalah suatu hal yang normal?"
Chuck terkekeh, "Kau benar juga. Dunia ini aneh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination (DRAMIONE + THE MAZE RUNNER)
Fiksi Penggemar[COMPLETED] "Jadi.. kita masuk ke dalam sebuah film?" Bloody Hell!! ... Semuanya tidak bisa di pikir pakai logika. Jadi coba lah duduk dengan tenang. Mungkin dengan secangkir kopi akan lebih baik. Dan ikuti terus kisahku yang tak memakai logika ini...