Semuanya terasa kabur. Yang terlihat hanya beberapa cahaya yang masuk entah lewat celah mana. Semuanya juga terasa bergetar.Hermione terbangun dengan pusing yang masih mendera. Ia melihat sekeliling, dan itu membuatnya tambah pusing.
"M-malfoy? Malfoy?"
"Hmm.." Draco menggerakkan kepalanya. Saat Ia membuka mata, wajah Hermione sudah ada di depannya.
"Bangun, Malfoy!"
"Kita ada dimana?"
Hermione berpegangan erat pada besi-besi penyangga. "Kurasa kita berada di dalam lift."
Draco mencoba bangkit, tapi lift yang membawa mereka makin menambah kecepatannya. Membuat mereka terjerembab jatuh berkali-kali. Bangkit lagi, jatuh lagi. Begitu saja terus. Entah akan dibawa kemana mereka.
Getaran hebat lagi-lagi terjadi. Dan jauh di atas sana, mereka melihat cahaya. Lama kelamaan cahaya itu makin terlihat jelas. Bahkan membuat mereka harus menutup mata karna tak biasa menerima perubahan cahaya yang tiba-tiba itu.
Drddddddd!
Zhinggggg!
Hermione menutup matanya. Bagian atas lift terbuka.
"Hey, kita mendapatkan dua anak baru!"
"Wow, dan satunya perempuan. Sama sepertimu, Teresa!"
Bersamaan Hermione dan Draco membuka matanya. Sekarang, di hadapan mereka, oh ralat, maksudnya di atas mereka. Berkumpul banyak orang yang tengah menatap mereka dengan berbagai tatapan.
"Sebelumnya mereka tidak pernah mengirim dua orang sekaligus."
"Kau benar. Apa mereka akan menjadi masalah di sini?"
"Jangan berpikir buruk dulu, Gally!"
Hermione dan Draco tampak tak tahu harus apa. Mereka hanya diam membatu. Menyaksikan orang-orang asing itu saling berdebat tentang mereka.
"Halo!" Sapa seorang perempuan dengan rambut hitam panjangnya yang agak berantakan.
Tak sadar Hermione merapatkan dirinya pada Draco.
"Siapa kalian?" Tanya Draco. Mendengar suara Draco, membuat semua perdebatan itu terhenti. Kini fokus mereka kembali pada Hermione dan Draco.
"Aku Teresa," kata perempuan itu ramah. "Siapa kalian?"
"Apa kalian belum ingat nama kalian?" Sela seorang pria berkulit pucat di atas sana.
Draco mengernyit, "Belum ingat? Tentu aku ingat. Namaku Draco Malfoy." Jawab Draco dengan nada agak tinggi.
Bloody Hell! Dimana mereka sekarang?!
"M-malfoy?"
"Apa, Granger?! Jangan tarik-tarik bajuku terus!"
Gadis bernama Teresa lagi-lagi tersenyum, "Siapa namamu?" Tanyanya pada Hermione.
"N-namaku, Hermione Granger."
"Woahhh, bahkan mereka mengingat nama belakang mereka!" Seru seseorang entah siapa.
Tiba-tiba seorang pria meloncat masuk ke dalam lift. "Namaku, Thomas. Lebih baik kalian keluar dari kotak ini, dan beristirahat. Aku butuh banyak informasi dari kalian."
Draco dan Hermione saling tatap beberapa detik. Tak urung, mereka pun mengikuti Teresa dan Thomas keluar dari kotak.
Draco tercengang-cengang melihat keadaan di luar kotak. Di tempatnya berdiri, adalah tanah lapang dengan dinding-dinding beton yang mengitarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination (DRAMIONE + THE MAZE RUNNER)
Fiksi Penggemar[COMPLETED] "Jadi.. kita masuk ke dalam sebuah film?" Bloody Hell!! ... Semuanya tidak bisa di pikir pakai logika. Jadi coba lah duduk dengan tenang. Mungkin dengan secangkir kopi akan lebih baik. Dan ikuti terus kisahku yang tak memakai logika ini...