WOLF 4

3.9K 257 6
                                    

Max dan Zoe sedang dalam perjalanan menuju rumah Zoe

"Max, ku dengar warewolf makhluk abadi. Terus berapa usiamu?" tanya Zoe penasaran

"189 tahun" jawab Max

Zoe yang mendengarnya langsung terkejut. Apakah dia akan memiliki umur ratusan hingga ribuan tahun juga

"Kau sungguh tua Max. Padahal kau seperti remaja 18 tahun" kagum Zoe

"Ya jika aku manusia umurku memang segitu" perkataan Max membuat Zoe bingung

"Maksudmu?" tanya Zoe yang tidak mengerti

"Aku tak tahu cara menjelaskannya. Intinya satu tahun manusia sama dengan 10 tahun warewolf"

Zoe hanya mengangguk mengerti. Apakah hidup selama itu tidak membosankan?

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menitan akhirna Zoe sampai dirumahnya

Rumah dikawasan kumuh. Ya, semua ini gara-gara Reto meninggalkan hutang yang begitu besar kepada kami. Dan ibuku harus menanggungnya

Jika kalian fikir Reto kabur. Tidak, dengan tidak tau malunya dia masih tinggal dirumah itu. Dan sering pulang dengan keadaan mabuk

"Aku tau aku bukan anak orang kalangan atas. Dan dengan alasan ini mungkin kau ingin membatalkan menjadikanku salah satu anggota pack dari kalian" terus terang Zoe saat melihat Max

"Ini semua tidak ada hubungannya dengan menjadikanmu anggota pack. Kami hanya perlu kekuatan untuk membalaskan dendam kami"

"Satu hal lagi. Jangan pernah menyentuh perak jika kau tidak ingin terbakar" dingin tapi penuh perhatian

"Thanks for your care" Zoe mengedipkan matanya sementara Max memutar bola mata malas

"Tunggu apa lagi kau. Go away!" usir Zoe

Max hanya menatap Zoe. Seakan matanya berbicara dasar!!!

Zoe masuk ke dalam rumah. Tapi apa yang dilihatnya membuat kemarahannya berada dipuncang

"Kau!!! Kau apakan ibuku!" teriak Zoe dengan tangan yang sudah digepal kuat

"Kenapa? Apakau mau bernasib sama dengan jalang ini" ucap Reto dengan santainya

Zoe menghampiri Cara. Cara yang sudah tergeletak tidak berdaya dengan badan penuh luka. Pipi yang lebam, tangan yang penuh dengan luka bekas cakaran dan kakinya sangatlah parah

Zoe semakin marah. Ketika dia memeriksa nadi Cara tidak ada lagi denyut nadi

"Kau!! Berani sekali kau membunuh ibuku. Dasar pria bajingan" tanpa sadar Zoe mengeluarkan suara erangan layaknya serigala

"Jaga mulutmu itu. Atau kau kubunuh juga" Reto mendekat ke arah Zoe

Reto menghimpit Zoe ke dinding. "Sudah biarkan saja dia mati. Mari sekarang kita bersenang-senang" Reto mulai mengelus pipi Zoe

Tapi Zoe langsung mendorong tubuh Reto dengan sangat kuat hingga Reto terpental jauh

"Berani sekali kau menyentuhku!" sekarang kemarah Zoe sudah tidak dapat dihentikan lagi

Namun dengan tidak tau malunya Reto bangkit dengan senyuman mesumnya

"Kau jangan naif sayang. Biarkan saja jalang ini"

Ketika Reto sudah mulai mendekat, dengan kemarahan Zoe mencakar tubuh Reto. Itu bukan cakar biasa

Reto kesakitan. Cakaran macam apa yang bisa membuat luka sedalam ini

Zoe mulai mendekat ke arah Reto. Zoe menarik Reto untuk berdiri dan satu pukulan kuat mendarat dipipi Reto

"Dasar anak kurang ajar!! Aku ini ayahmu!" Zoe hanya tertawa kecil

"Ayah? Ayah macam apa kau. Kau membunuh ibuku dan kau berusaha menyentuhku. Apa pantas kau disebut sebagai ayah!" Zoe dengan tenaga penuh menginjak kaki Reto seperti yang biasa Reto lakukan terhadap Cara

"Kau sama saja seperti ibumu. Dasar jalang!! Hentikan!!" teriak Reto

"Dan sekarang pun kau masih menyebut ibuku jalang!!" Zoe sudah diluar kendali. Bahkan Zoe merasa ini sangat menyenangkan

Satu cakaran kembali mendarat di tubuh Reto. Membuat Reto teriak kesakitan

"Hentikan! Aku minta maaf" ucap putus asa Reto sambil menangis ketakutan

"Ucapan maaf kau tidak dapat menghidupkan ibuku lagi" dan cakaran terakhir membuat Reto kehilangan nyawanya

Ketika melihat Reto tidak bernyawa lagi. Zoe tersadar dari kemarahannya "Apa apa yang kulakukan" tubuh Zoe membeku dan tangisannya pecah

Alpha GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang