WOLF 7

3.4K 190 3
                                    

Zoe sedang menatap karah langit yang dipenuhi oleh ribuang bintang-bintang. Zoe merindukan Clara.

"Zoe ini handphone" ucapan Max membuat Zoe sedikit terkejut

"Thank's Max" ucap terimakasih Zoe sambil memberi senyuman manis yang sangat tulus

"Kau juga suka melihat bintang?" tanya Max yang ikut juga memandang langit

"Ya. Ibuku pernah bilang, jika kau sedang bersedih maka lihatlah bintang-bintang untuk membuat hati dan fikiranmu bisa tenang" Zoe mengingat masa kecilnya disaat Clara mengajak Zoe untuk melihat bintang-bintang saat kucing kesayangan Zoe mati

"Mayat ibu dan ayahmu sedang diotopsi. Aku juga sudah menghapus bersih jejakmu, dan aku juga meninggalkan jejak binatang buas. Sehungga mereka pasti berfikir itu perbuatan binatang buas"

Dan tanpa memberi isyarat sedikitpun, Zoe langsung memeluk tubuh Max dengan sangat erat. Dan Max hanya terdiam tidak percaya

"Hey Zoe lepaskan pelukanmu dari tubuhku" Max menarik tangan Zoe untuk menjauh dari tubuhnya, sementara Zoe hanya tertawa melihat tingkah bodoh dirinya

"Maaf Max. Aku tidak menyangka kau akan sebaik ini dengan diriku. Ku kira kau hanya bisa membuat kesal saja"

Zoe melihat kearah handphone yang sudah dipenuhi missed call dan messages dari Megan

Apa kau sangat marah denganku sehingga kau tidak mengangkat telponku

Zoe aku minta maaf jika terlalu memaksamu

Zoe jika kau telah melihat pesan ini, tolong telpon kembali aku

Kau dimana Zoe, ibu dan ayahmu telah meninggal

Zoe kau boleh marah denganku. Tapi kau harus segera pulang

Dan masih banyak lagi pesan yang dikirim oleh Megan

"Max aku harus segera pulang. Jika tidak mereka akan curiga denganku. Dan besok aku juga harus pergi sekolah" ucap Zoe

"Ya, baiklah aku akan mengantarmu pulang. Tapi ingat besok setelah kau pulang sekolah aku akan menjemput" dan Zoe hanya mengangguk

---------

Sangat banyak ucapan turut berduka cita yang diterima oleh Zoe. Kabar kematian kedua orangtuanya tersebar begitu cepat dan luas. Bahkan dia telah menerima beberapa tangkai bunga mawar merah dan putih dari para siswa

"Oh Zoe aku turut berduka cita. Aku tidak menyangka ini akan menimpamu" Megan memegang kedua tangan Zoe

"Kau bisa tinggal denganku, aku tidak akan membiarkan" lanjut Megan namun dipotong oleh ucapan seorang pria

"Tidak. Zoe akan tinggal bersamaku" ucap pria berambut abu-abu itu

Megan yang sangat terpesona melihat ketampanan pria berambut abu-abu itu. Matanya yang biru laut dan bibir yang dibilang cukup sexy dan menggoda

"Max" ucap tidak percaya Zoe

"Zoe siapa dia? Kenapa aku tidak pernah melihatnya" tanya Megan

"Hhm dia, dia saudaraku. Iya saudaraku. Dia selama ini tinggal di luar negri dan dia baru saja kembali kesini" Zoe sangat kebingungan sementara Max hanya memasang wajah datarnya

"Perkenalkan aku megan" Megan mengulurkan tangannya

"Max" jawab singkat Max tanpa membalas uluran tangan Megan

"Zoe sekarang waktunya kita pulang. Kate sudah menunggumu" Max dengan seenak hatinya saja langsung menarik tangan Zoe

"Zoe nanti jangan lupa kabarin aku" teriak Megan karena jarak mereka sudah terbilang cukup jauh

Max tidak membawa Zoe pulang. Melainkan membawanya ke salah satu Mall ternama disini. "Kenapa kau membawaku kesini? Kau bilang Kate sudah menungguku" Zoe sangat tidak mengerti sebenarnya pikiran Max

"Aku tidak bilang Kate menunggumu di Istana. Dia menunggumu disini untuk bersiap-siap kepesta malam nanti" Zoe hanya mengangguk mengerti

Saat masuk kedalam mall. Keadaan sangat sepi, hanya alunan musik yang mengisi keheningan mall ini. "Apakah mall ini tutup?"

"Mall ini salah satu aset kami. Jadi kami bisa saja menutup Mall ini untuk kita semua bersiap-siap" jelas Max yang dibalas tatapan tidak percaya dari Zoe

"Kau fikir kami hidup menggunakan uang apa. Tentu saja kami bekerja. Dasar!"

Max berjalan begitu cepat sehingga Zoe harus mengejar Max.

Zoe memasuki sebuah toko yang dimana tidak pernah ia injakan kakinya masuk kedalam toko dengan baju-baju yang sangat mewah dan elegan itu. Dan ini juga pertama kali baginya ia berbelanja

"Mau apa kau disitu, cepat masuk" ketus Max yang dibalas anggukan Zoe

"Pilihlah sesukamu. Jangan khawatirkan harganya" ucap Max seolah tau isi pemikiran Zoe

Zoe tidak pernah membeli baju dengan harga yang sangat cukup tinggi ini. Biasanya dia hanya menggunakan baju sumbangan atau yang dijual dipasar

"Max, Kate diamana?"tanya Zoe ketika sadar Kate tidak ada disni

"Dia sedang bermake-up dan menata rambutnya" jawab Max

Zoe memilih-milih baju. Dan harga satu bajunya setara dengan gaji satu bulan Clara

"Sudah kubilang jangan kau fikirkan harganya. Ini juga sudah menjadi hakmu" Max yang sejak tadi melihat Zoe tidak jadi mengambilnya setelah melihat harganya

"Tidak. Aku hanya tidak suka" Zoe sangat jelas telah berbohong

Zoe sudah memilih dress selutut tanpa lengan dengan warna merah mawar, namun Max menggeleng tanda tidak setuju. Dan itu membuat Zoe sedikit kesal

Zoe sudah memilih lagi jumpsuit degan warna biru putih, dan tentu saja mendapat gelengan dari Max. "Kita ingin kepesta bukan keacara ulang tahun"

"Oh Max kau sungguh menyebalkan. Semua yang kupilih kau tidak menyetujuinya" keluh kesal Zoe

"Bagaimana yang itu" Max menunjukkan sebuah dress dengan arah matanya

Atasan berwarna hitam berlengan panjang yang dipadukan dengan rok panjang namun berbelah hingga paha

"Yasudah itu saja" ucap Zoe. Karena sejujurnya dia juga suka dengan dress itu

Zoe mengambil dress itu dan kembali mengikuti Max. Dan sampailah Zoe disebuah SPA
kecantikan

Alpha GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang