Song-Fict 06: SURAT CINTA UNTUK STARLA

7 0 0
                                    

Author: yuristra.oksa

Judul: SURAT CINTA UNTUK STARLA

Ku tuliskan kenangan tentang, caraku menemukan dirimu.

Tentang apa yang membuatku mudah, berikan hatiku padamu.

Takkan habis sejuta lagu untuk menceritakan cantikmu.

Kan teramat panjang puisi tuk menyuratkan cinta ini.

Takkan habis sejuta lagu.

Tuk menceritakan cantikmu.

Kan teramat panjang puisi.

Tuk menyuratkan cinta ini.

Laura tersenyum. Terlihat dengan jelas lesung pipi yang tercetak di kedua sudut bibir Laura. Ia sangat menggemari lagu ini. Tangannya melepas earphone yang terpasang di telinganya, lalu meneguk minumannya hingga tandas. Ia masih ingin menghabiskan waktu istirahatnya sebelum masuk kelas untuk membaca buku, kegemarannya.

Berulang kali, Laura menampilkan berbagai ekspresi yang berbeda-beda. Kadang tertawa, tersenyum malu, menangis, kesal, marah, dan hal lainnya.

Tokoh di dalam cerita ini menggambarkan seorang lelaki begitu memuja seorang teman wanitanya. Tetapi si lelaki itu hanya mengagumi dari jauh. Semacam pengagum rahasia.

Kemudian ia kembali berjalan.

"Laura," Laura berhenti berjalan. Melihat ke arah sahabatnya.

"Kenapa sih La," Sheila mengerucutkan bibirnya. Lalu duduk di kursi di samping Laura.

"Gue galau," Laura tertawa.

"Bisa galau juga lo?" Laura duduk di samping Sheila dan mengambil makanan yang dipegang Sheila.

"Kok lo gitu sih Ra?" Sheila menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Laura tertawa, tanpa sengaja pandangannya melihat seorang laki-laki yang sedang memangku gitarnya, sesekali ia mengumpat. Mungkin karena semua imajinasinya rusak, atau hilang. Mungkin.

"Ra! Gue cerita loh tadi?" Laura diam. Mungkin tadi ia tidak memperhatikan sahabatnya bicara. Rupanya pikirannya sudah lari pada sosok laki-laki itu.

"Sori La, gue gak konsen," Laura menunjukkan cengirannya. Sheila hanya menampilkan wajah masamnya.

"Tau ah! Bete gue! Udah ah, gue mau ke kelas aja." Sheila berdiri dan meninggalkan Laura yang hanya diam, belum terlalu 'ngeh' dengan apa maksud Sheila.

Setelah punggung Sheila tidak terlihat lagi, Laura baru sadar. Dengan kecepatan penuh, langkah kaki Laura semakin lebar untuk mengejar sahabatnya. Mungkin karena faktor tidak terlalu konsentrasi, Laura tidak sengaja menabrak seseorang hingga buku yang dibawa Laura terlempar ke segala arah.

Laura langsung merapikan bukunya yang tercecer tanpa melihat orang yang menabraknya.

"Sorry ya, tadi gue gak liat-liat jalan," Laura mengangguk, bibir tipisnya mulai membentuk senyuman manis. Ia mendongakkan kepalanya dan terdiam.

"Kenapa? Ada yang aneh?" Laura segera tersadar dari lamunannya.

"Kenalin, gue Reza," ujar Reza mengulurkan tangannya kepada Laura. Dengan sedikit ragu, ia menerima uluran tangan itu.

"Gue pergi dulu ya," Laura berdiri segera dan berlari meninggalkan Reza. Selama berlari Laura sibuk menetralkan detak jantungnya yang sudah abnormal.

Ku tuliskan kenangan tentang, caraku menemukan dirimu.

Tentang apa yang membuatku mudah, berikan hatiku padamu.

Melihat Laura, Reza terpikirkan suatu lagu, ia buru-buru mengeluarkan kertas dan pulpen, ia harus menulis dengan cepat selagi inspirasinya hilang.

Event Song-FictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang