Song-Fict 01: Stars

23 3 0
                                    

Author: Audrey

Judul: Stars

Seorang gadis menatap bangunan tinggi di hadapannya. Sambil menggenggam berkas-berkas di tangannya, ia memantapkan hatinya dan melangkah masuk.

Ia melangkah menuju ruang interview, setelah bertanya-tanya dengan resepsionis. Terdapat puluhan orang di sana, duduk dalam keheningan.

Sembari menunggu gilirannya, ia berdoa dalam hati. Berharap semuanya akan baik-baik saja.

Gagal lagi, ya?

Dia menghela napas berat, rasa letih menemaninya usai keluar dari ruangan tersebut, dengan lembaran kertas di tangannya.

Dia berjalan pelan ke luar bangunan itu sambil menunduk. Dia hampir menabrak seseorang, jika ia tak segera menghindar.

Maaf, ujarnya pelan.

Orang itu hanya mengedik, lalu meneruskan jalannya. Lagi, gadis itu menghela napas dan berjalan keluar, kali ini dengan mata yang menatap kosong hadapannya.

Apa lagi yang harus kulakukan? gumamnya, lalu mendongak menatap langit. Cerah, ditemani gumpalan-gumpalan kapas putih.

Ia melangkahkan kakinya ke café terdekat. Memesan secangkir frappuccino untuk menenangkan saraf-saraf yang terasa tegang.

Ia menghela napas berkali-kali sembari melamun. Seorang pramusaji mengantarkan pesanannya, membuyarkan lamunannya.

Pada gelas plastiknya, terdapat goresan spidol.

Senyum.

Apa maksudnya?

Dia menyesap sedikit frappuccino-ku, lalu memejamkan matanya sejenak. Mendengarkan alunan lagu yang dinyanyikan sebuah band yang disewa di café ini.

Searching for change and opportunity

If you believe in what you wanna see

One day your pain will be your blessing

In every fall's a lesson

Face the insecurity

Dia kembali termenung, apa yang harus kulakukan sekarang? Dengan gelarku yang banyak disandang orang-orang, apa aku punya kesempatan?

Cause everyone feels it, knows it

Tries not to show it

Search for the lion inside yourself

The universe is here to own

Let your place in the world

Be a place you can go

Sebenarnya, apa yang ingin kulakukan sejak dulu? Apa pernah terpikir olehku, apa mimpiku? Cita-cita?

Sama sekali .

Ma, Ma, panggilnya dengan wajah berseri-seri. Ia bersiap menceritakan semua kejadian yang dialami dan dilihatnya hari ini, namun niatnya terhentikan oleh ucapan sang mama.

Nanti, ya, Sayang. Mama sedang sibuk.

Dia bergeming di tempat, sama sekali tak berniat pergi meninggalkan mamanya. Ia ingin menanyakan banyak hal pada mamanya, hal-hal yang tak dimengerti atau diketahuinya.

Mamanya mensejajarkan tingginya dengannya, membelai lembut pipi anaknya. Ayolah, Sayang. Pergi bermain dengan papa dulu, ya? Mama akan mendengar semua ceritamu setelah itu, ya?

Event Song-FictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang