Teruntuk, bunga matahari
Apa kau tidak lelah?
Terus mengikuti matahari kemanapun ia dan sinarnya yang menyilaukan itu pergi?
Tidak kah kau jenuh?
Menunggunya kembali di pagi hari ketika ia menghilang di gelapnya malam?
Kemudian, kau akan mengikutinya lagi?
Teruntuk, bunga matahari
Kamu indah, teramat indah
Kelopakmu, mahkotamu, segalanya terlampau indah
Bahkan, aku suka anak-anakmu yang membuat rahangku pegal namun membunuh kebosanan dan kelaparanku itu
Teruntuk, bunga matahari
Maaf, berlipat maaf
Meski kau teramat indah, aku tidak ingin menjadi kamu, atau menjadi seperti kamu
Aku tidak ingin bergantung pada bola api angkuh itu
Teruntuk, bunga matahari
Tidak kah kau tahu?
Sang mentari bisa saja membunuhmu
Sinarnya yang selalu kau damba itu, bisa saja memusnahkanmu
Kering . . . Layu . . . Mati .
Teruntuk, bunga matahari
Tidak bisakah kau berubah saja?
Menjadi mawar mungkin?-need.a
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlimited Imagination
PoetryIni adalah tulisan yang berisi imajinasi seorang gadis 17 tahun. Setiap orang berhak berimajinasi. Karena dengan berimajinasi, kita bisa mendapatkan apa yang tidak kita miliki di dunia nyata. Setiap orang berhak menulis. Karena dengan menulis, kita...