Teruntuk Bunga Matahari

44 5 2
                                    

Teruntuk, bunga matahari

Apa kau tidak lelah?

Terus mengikuti matahari kemanapun ia dan sinarnya yang menyilaukan itu pergi?

Tidak kah kau jenuh?

Menunggunya kembali di pagi hari ketika ia menghilang di gelapnya malam?

Kemudian, kau akan mengikutinya lagi?


Teruntuk, bunga matahari

Kamu indah, teramat indah

Kelopakmu, mahkotamu, segalanya terlampau indah

Bahkan, aku suka anak-anakmu yang membuat rahangku pegal namun membunuh kebosanan dan kelaparanku itu


Teruntuk, bunga matahari

Maaf, berlipat maaf

Meski kau teramat indah, aku tidak ingin menjadi kamu, atau menjadi seperti kamu

Aku tidak ingin bergantung pada bola api angkuh itu


Teruntuk, bunga matahari

Tidak kah kau tahu?

Sang mentari bisa saja membunuhmu

Sinarnya yang selalu kau damba itu, bisa saja memusnahkanmu

Kering . . . Layu . . . Mati .


Teruntuk, bunga matahari

Tidak bisakah kau berubah saja?

Menjadi mawar mungkin?-need.a

Unlimited ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang