Benteng

73 7 2
                                    

Aku membangun sebuah benteng pertahanan.

Kau tau bagaimana usahaku membangun benteng itu?

Aku bekerja setiap saat, berusaha yang terbaik, bahkan ketika aku lelah.

Aku menggunakan bahan-bahan yang terbaik.

Semen berkualitas tinggi, batu terkuat, pasir terbaik.

Semuanya terbaik.

Aku memastikan bahwa bentengku sudah sangat kuat.

Tak akan hancur bahkan oleh tsunami sekalipun.

Tapi kau tau apa?

Benteng itu hancur tak bersisa, rata dengan tanah.

Awalnya hanya retakan kecil.

Ketika kau datang.

Lalu membesar.

Ketika kau berkata 'hai'.

Namun saat kau tersenyum.

Semuanya hancur.

Bagaimana bisa?

Kini semuanya musnah.

Tak bersisa.

Apa yang harus aku lakukan sekarang?

Membangun benteng itu lagi?

Sayang, aku lelah.

Jangan kembali.

-need.a

Unlimited ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang