Prolog

6.7K 266 2
                                    

Suara ledakan, decitan ban, dan besi-besi yang saling bertumbrukkan memekakkan telinga.
Kepalanya sakit sekali seperti hampir pecah dan ikut terbakar bersama besi-besi disekitarnya.

Bau bensin dan hangus memenuhi rongga hidung. Matanya menangkap beberapa orang yang berseliweran sambil mengatakan hal yang tidak jelas. Shit! sepertinya gendang telinganya pecah karena ia tidak bisa mendengar apapun.

Tapi... tapi tunggu, ia masih bisa mendengarnya! mendengar jeritan seseorang yang memanggil namanya... Ya! ia bisa mendengarnya!

Tersenyum damai, dan tanpa beban apapun mulai menutup matanya. Ini hari yang panjang, ia lelah, sangat lelah, sudah waktunya untuk berhenti...

Kumohon bukalah matamu, lihatlah kearahku seperti aku yang selalu melihatmu dengan caraku selama ini...

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang