Bab 7

2.3K 197 5
                                    

Apa kau terlahir hanya untuk menyakitiku?
Sekarang kau memintaku untuk menyayangimu apa kau lupa dengan perbuatan ibumu padaku!
Kau lihat, sekarang kami hidup susah karena ulahmu!
Seharusnya kau tidak pernah lahir kedunia!

Ran membuka matanya, menghapus jejak airmata dipipinya dengan punggung tangan.

"Tidurmu tidak nyenyak."

Ran menoleh mendapati Zac yang duduk di sofa dengan laptop di depannya. Pria itu masih memakai kemeja lengkap dengan dasi walaupun jasnya sudah di sampirkan di sandaran sofa, namun Ran tahu Zac baru saja pulang.

Menggeleng, Ran duduk di tepi ranjang. "Sibuk sekali ya?" Sudah beberapa hari ini Ran tidak berjumpa dengan Zac kecuali saat sarapan. Pria itu sangat sibuk hingga tidak memiliki waktu untuk istirahat sedikit pun.

"aku harus segera menyelesaikannya sebelum kembali ke new york."

"kau akan kembali ke new york."

Zac mengalihkan perhatiannya pada Ran. "mungkin. Aku akan memikirkannya."

Mengangguk, Ran menghampiri Zac dan duduk di sebelahnya. "Masih banyak ya yang harus kau kerjakan?"

"lumayan."

"kenapa tidak minta tolong pada sekretarismu?"

"dia sudah bekerja keras beberapa hari ini, lagipula aku masih bisa mengerjakannya sendiri."

Ran menoleh pada Zac yang masih sibuk dengan laptopnya. "Kalau dipikir-pikir sepertinya aku belum mengenalmu lebih dari nama dan pekerjaan."

Zac tersenyum. "Jadi kau sekarang penasaran?"

"tidak juga," elak Ran. "kita tinggal bersama dan kupikir butuh informasi lain supaya tidak ada salah paham. Kau mengerti kan?"

Zac hanya mengangguk dengan sorot mata geli. "baiklah, kau boleh menanyakan apapun padaku."

Ran mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk. "Aku belum pernah melihatmu membawa wanita kesini. Maksudku kapan terakhir kau berkencan?"

"Sekitar 5 atau 6 bulan yang lalu." Sahut Zac asal.

"Tidak berniat untuk mencari kekasih?"

"tidak dalam waktu dekat ini."

"kenapa?"

"karena aku tidak punya banyak waktu."

"maksudnya?"

"Aku sibuk. Seorang pria yang menghabiskan hampir 20jam sehari untuk bekerja, tidak ada wanita yang tahan dengan itu."

"Seorang pria memang harus bekerja keras supaya terlihat bertanggung jawab."

Zac tersenyum. "Kau wanita yang unik, kupikir seharusnya kita bertemu 3 atau 4 tahun yang lalu."

"Kenapa ?"

"yah mungkin saja aku akan langsung melamarmu dan menjadikanmu istriku. Tentu saja kenyataannya sekarang berbeda."

Ran tertawa. Memilih mengangkat kedua kakinya disofa untuk meredam degup jantungnya yang semakin liar saat Zac mulai menggodanya.

"kau bisa melanjutkan tidurmu. Aku berjanji tidak akan membuat suara apapun yang bisa mengganggumu."

Menggeleng, Ran memeluk lututnya sendiri. "Apa kau pernah bermimpi buruk ?"

Zac mengerutkan alisnya. "Ya. beberapa kali dalam seminggu."

"lalu apa yang kau lakukan?" Ran mendongak. "maksudku saat kau takut tidur lagi dan kembali memimpikan itu."

Zac tampak berfikir sebelum menutup laptopnya. "ikut aku."

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang