Bab 9

2.4K 196 9
                                    

Ran tidak ada dimanapun!

Zac memutari jalanan di tepi Revere beach entah untuk yang keberapa kali. Jam sudah menunjukkan pukul 4am dan dia juga sudah mengisi tangki mobilnya 2kali untuk mengelilingi Boston, namun masih belum bisa menemukan Ran!

Zac sudah mendatangi beberapa rumah sakit untuk mengecek apakah ada pasien masuk atas nama Ran. Dan walaupun ia bersyukur Ran tidak ada dirumah sakit manapun, ia tetap sangat mengkhawatirkannya.

Gaby sudah berhenti menelponnya dari 3jam yang lalu untuk menyuruhnya pulang terlebih dahulu dan mengabarkan bahwa Ran tidak ada diruangan apapun yang ada dirumah. Zac bahkan sudah memberitahu letak kunci ruang rahasianya pada Gaby dan hasilnya tetap nihil.

Sama seperti Gaby, Mia juga berkali-kali menelponnya untuk meminta maaf. Ia berkata ada kemungkinan sudah menyinggung Ran hingga gadis itu memutuskan untuk pergi, walaupun Zac sama sekali tidak yakin dengan hal itu.

Gadis itu menghilang, dan seketika perasaan takut membanjiri perasaan juga pikiran Zac. Ia takut sesuatu yang buruk menimpa Ran!

Seharusnya aku membelikannya ponsel! maki Zac pada dirinya sendiri. Ia sudah hampir putus asa karena tidak tahu bagaimana cara untuk bisa menghubungi atau menemukan gadis itu.

Zac memutuskan untuk kembali ke Taman di pusat kota, masih ada beberapa restoran yang buka. Mungkin jika ia mencarinya sekali lagi, Ran ada disalah satu restoran itu.

Ponselnya berdering menandakan telpon masuk. Zac menekan tanda jawab tanpa membaca nama si penelpon.

"Ran ada dirumah!" suara Gaby langsung menerjang gendang telinganya.

"Apa dia baik-baik saja?"

"Aku tidak tau apa yang ia lakukan tapi tadi aku melihatnya keluar dari kamar kalian. Dan ya! dia kelihatan baik-baik saja!"

Zac menghela napas lega, Ia melirik spion sebelum memutar mobilnya untuk kembali kerumah.

"Terimakasih Gaby." Ucapnya dan langsung memutuskan sambungan telepon.

Sesampainya dirumah, Zac memarkirkan mobilnya asal. Seorang pelayan membukakan pintu untuknya dan Zac langsung berhadapan dengan Ran yang berjalan cepat kearahnya.

Gadis itu menatapnya dengan matanya yang bening dan mulai berkaca-kaca. Ada kekhawatiran disana juga rasa takut yang tidak pernah Zac lihat sebelumnya.

"Zac aku..."

Ucapan Ran tertahan karena kini Zac sudah memeluknya erat. Deru nafasnya memburu, menahan perasaan apapun yang ada dihatinya. Saat ini yang ia tahu adalah Ran baik-baik saja, dan itu cukup.

"Maafkan aku, ada seorang wanita yang hampir melahirkan dijalanan, aku membantunya dan menemaninya di rumah sakit. Aku panik sampai melupakan apapun, aku benar-benar tidak tau apa yang sudah kulakukan." ucap Ran terbata-bata.

Menggeleng, Zac melepaskan pelukannya. "Syukurlah kau baik-baik saja," Ia menaikkan kedua tangannya untuk mencengkram pundak Ran lembut. "Yang terpenting adalah sekarang aku bisa melihatmu baik-baik saja."

Setelah tersenyum kecil, Zac meninggalkan Ran yang masih membeku menatapnya untuk masuk kedalam kamar tanpa mengatakan apapun lagi.

***

Sudah 2 hari setelah kejadian itu dan Ran mendapati dirinya menjadi orang yang tidak berguna. Hari itu Zac pulang hanya untuk berganti pakaian dan langsung pergi bekerja, pun 2 hari setelahnya pria itu hanya pulang untuk berganti pakaian. Saat Ran menanyakan alasannya Zac beralasan bahwa pekerjaannya banyak tertunda karena kencan mereka waktu itu. Tapi jauh didalam hati, Ran menyadari alasannya bukan hanya itu.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang