21 - Tanya nyokap

1.4K 190 6
                                    

Ini udah beberapa minggu semenjak kejadian patahnya pergelangan tangan gue, semuanya berjalan lancar termasuk hubungan gue dengan Calum tapi engga dengan hubungan gue dan Adrian.

Adrian menjauh, bahkan dia rela untuk pindah kelas. Apa sebegitu kecewanya dia ke gue? Apa sebegitu sakitnya hati Adrian karena gue?

Ngga, Adrian sama sekali ngga memberi gue kesempatan untuk meluruskan semuanya dan itu membuat gue sedikit kecewa.

Bahkan dia sama sekali ngga menggubris permintaan maaf gue, sebegitu bencinya dia sama gue?

"Cel, you ok?" Tanya seseorang membuyarkan lamunan gue.

Gue menoleh kearah sumber suara, mendapati manik cokelat teduh milik seseorang yang gue cintai, Calum Hood.

Gue memaksakan sebuah senyuman sebelum bersuara, "Gue ngga papa, emangnya kenapa?"

Calum ngga langsung menjawab, dia memilih untuk lebih dulu memarkirkan mobilnya diparkiran toko nyokap gue dan mematikan mesin mobil setelahnya.

Gue masih menatapnya, mengamati setiap gerak-geriknya yang terkadang membuat dada gue berdetak cepat, ah apa efeknya sebesar itu?

"Lo kelihatan lebih pendiam, apa tangannya sakit lagi?" Tanyanya sembari meraih pergelangan tangan gue -yang gipsnya emang udah dibuka- dengan hati-hati.

Gue menggeleng pelan, "Ngga kok, gue cuma heran kenapa lo tiba-tiba ngebet banget ketemu nyokap. Mau ngelamar gue ya?" Tanya gue sembari menyeringai kearah Calum yang justru tertawa kencang.

"Ngebet banget ya pengen ngebangun rumah tangga bareng gue?" Tanyanya balik masih diiringi dengan tawa renyahnya.

Ah kenapa gue merasa semakin cinta ke Calum cuma karena mendengar tawanya?

Calum memang bukan sosok yang romantis, tapi ada sisinya yang membuat setiap wanita bakalan bertekuk berlutut buat dia. Sisi yang gue yakin ngga akan diperlihatkan ke siapapun terkecuali gue, gadisnya.

Kalo lo baru mengenalnya, lo bakalan langsung berfikir bahwa Calum bukanlah tipe cowo idaman lo karena dia begitu cuek dan penuh dengan sarkasme.

Tapi, percayalah kalau lo bakalan jatuh lagi dan lagi begitu lo udah mendapatkan hatinya.

Bahkan, hanya dengan senyumannya dengan matanya yang menyipit lo akan langsung merasakan betapa bahagianya elo karena elo udah menjadi alasan dia tersenyum.

Tapi, jangan pernah coba-coba mematahkan hatinya karena dia ngga akan mungkin bisa memaafkan elo walaupun dia mencoba.

"Aduh cewe gue ngelamun terus, kenapa sih?" Calum menyentak lamunan gue lagi.

Gue menghela nafas pelan, "Gue ngelamunin elo, puas?"

Calum terdiam beberapa saat dengan sebelah alis yang terangkat, menuntut untuk gue menjelaskan maksud dari perkataan gue sebelumnya.

"Hhhh udah deh lupain aja, elo mah ngga ngarti mulu. Buru deh, gue ada janji sama Cheryl." Ujar gue akhirnya sebelum membuka kenop pintu dan langsung keluar dari mobil Calum.

Calum melakukan hal yang sama dan menyusul gue yang udah lebih dulu memasuki toko nyokap.

Begitu masuk, gue melihat Algi yang tengah sibuk memainkan ponselnya didepan ruangan nyokap.

"Al, mama mana?" Tanya gue to the point membuat Algi menghentikan kegiatannya dan mendongak kearah gue.

Algi tersenyum penuh arti, "Kenapa? Calum mau ngelamar?" Tanyanya dengan seringaian menyebalkannya.

Gue mendengus, "Buset siapa yang mau ngelamar sih?"

"Itu lo ngebawa Calum sambil nanyain mama, oh ato lo hamil ya? Terus ini Calum mau bilang ke mama kalo dia bakalan tanggung jawab? Wah parah adek gue, sekolah aja belom kel---"

Anak Band ⚡️ cthood✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang