fourteen~ Miami Memory

8.1K 558 10
                                    

"Kita berhasil menanam saham terbesar di perusahaan itu, selanjutnya apa yang akan kita lakukan?"

Dua pria tampan disana terlihat Serius dengan topik percakapan mereka. Ber-Jas mahal, karisma yang menguar, dan terduduk di sofa mahal dengan lingkupan ruangan mewah, yang jelas mereka adalah petinggi-petinggi kaya.

Lebih tepatnya, mereka adalah pemimpin perusahaan gabungan raksasa yang gedungnya mereka tempati sekarang, T Delta. Perusahaan properti, yang cabangnya sudah menduduki banyak wilayah di Asia.

Sebenarnya mereka memiliki perusahaan masing-masing, namun karena mereka ingin membuat perusahaan besar yang sukses dan akan menghasilkan lebih banyak penghasilan, maka mereka membuat perusahaan gabungan mulai dari Nol, hingga menjadi raksasa seperti sekarang.

"Kita lakukan sampai disana terlebih dahulu, kita juga butuh refreshing, brother." Canda salah satunya.

"Ya kau benar Thofan, aku sedikit lelah dengan semua ini, bisnis, saham, lalu musuh. Rasanya aku ingin meloncat dari tebing ribuan meter." Gerutu laki-laki berambut sedikit pirang disana, dia menegak kopi hangat didepannya, lalu merasakan aliran di kerongkongan miliknya.

Pria bernama Thofan tadi terkekeh, menurutnya sahabatnya itu benar-benar lucu. "Bagaimana kalau kita liburan keluarga, Thomas?"

Pria berambut pirang tadi mengangguk pelan, di sedikit menimbang perkataan sahabatnya itu. Bukankah sebaiknya begitu, Berlibur untuk sementara waktu?

"Baiklah."

Thofan berdiri dengan gerakan tangan yang mengancingkan jas mahal miliknya, lelaki itu mendekati meja kaca besar di pojok ruangan, lalu mengambil smartphone yang tergeletak disana.

"Ken, siapkan jet pribadi ku untuk besok."

Ujar Thofan setelah ia menekan beberapa digit tombol, dan menempelkan benda itu pada daun telinganya.

"Kita menuju, Miami, florida"

Jet pribadi milik Thofan mendarat sempurna di Miami International
Airport, waktu menunjukan pukul 15:37 waktu setempat.

Thofan dan Thomas refleks berdiri, ketika sang Pilot menghampiri mereka.

"Kerja Bagus, captain Yoo"
Mereka saling berjabat tangan.

"Trimakasih Tuan Thofan dan Tuan Thomas."

Pria muda asal Negara Korea Selatan itu menunjukan senyum menawannya kepada Thofan dan Thomas, lidahnya yang tidak terbiasa menggunakan bahasa Indonesia pun terasa aneh di dengar.

"Saya undur diri tuan, selamat menikmati liburan anda." Setelah mengucapkan itu, pria tampan itu  berpamitan dengan senyum teemanisnya, lalu Captain Yoo menghilang di balik pintu utama.

"Papa!"

Dengan tiba-tiba, Seorang gadis kecil bergaun hijau muda selutut berlari keluar dari suatu ruangan. Dia meloncat ke gendongan Thomas dengan riang, dan mengecupi setiap inci wajah Pria itu dengan bibir kecilnya.

"Hello sweetie, kau sudah bangun?" Thomas mengelus rambut panjang anak gadisnya dengan sayang.

"Sudah papa. Aku ingin cepat jalan-jalan, aku ingin ke pantai papa, bermain pasir dan air."
Celoteh anak kecil perempuan itu lucu, matanya yang bersinar menambah kekaguman Thomas kepada Putri nya sendiri.

Thofan tergelak, menatap anak dari sahabatnya itu. "Baiklah tuan Putri, kita akan segera bermain ombak. Tapi bisakah kau membangunkan pangeran tidur kita?" Tanya Thofan dengan wajah memohon. "Sedangkan paman dan papa mu akan mengurus keperluan kita, deal?"

He's My Bad Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang