Flavor[3]

4 3 2
                                    


BEL pintu cafe berbunyi saat pintu dibuka.Beberapa pengunjung cafe menoleh kearah pintu seakan itu hal yang memang harus dilakukan setiap kali bel berbunyi.

Sedetik kemudian empat laki laki masuk dan duduk di meja paling pojok dekat jendela.

"Hot chocolate sama kentang aja"
Ucap Devan kepada waiters yang langsung dipanggilnya tadi.

"Untuk empat orang?"

"Iya"

Dan waiters itupun pergi setelah Devan menjawab pertanyaannya.

"Lo semua ga kreatip amat nyamain pesenennya"
Celetuk Devan.

"Gue lagi males buka buku menu"
Sahut Alfen.

Randy mengeluarkan satu buah buku novel yang cukup tebal dari tas kecil yang dibawanya.Dan langsung mendapat cibiran dari teman temannya.

"Baca aja terus Ran"
Cibir Jupiter.

"Gue ngerasa aneh kalau sehari ga baca"
Timpal Randy.

"Itu mah udah kena penyakit kutu buku Ran"
Uhh~Devan mengucapkan kata yang paling dibenci oleh seorang Randy

"Gue ga suka kalau orang nyebut gue kutu buku.Dan lo tau itu"

Sahut Randy tajam menatap Devan.

Devan pura pura tidak tau dengan reaksi Randy.
Dia mengalihkan matanya dengan meneliti keadaan cafe yang sudah ia hafal.

Randy suka baca buku,dan orang yang suka baca buku atau cinta sama buku itu disebut kutu buku.
Dan Randy tidak suka jika orang lain menyebutnya seperti itu.
Aneh kan?!.

"Udin udin.Eh Al kapan kita ultras sama SMA Cipta Insan?"
Tanya Jupiter mengalihkan topik.

"Kapan ya?"
Tanya Alfen balik.

"Kapten basket ko lupa sih?"

"Sekitar dua minggu lagi.Kita harus sering sering latihan Jup"

"Oh gitu...lo berdua mau nonton ga?"
Tanya Jupiter menatap Randy dan Devan bergantian.

"Ga tau gimana entar aja ya"
Devan menjawab pertanyaan Jupiter. Sedangkan Randy hanya diam.Malas menjawab menurutnya.

"Ini pesanannya"
Pramusaji datang dan meletakkan piring dan gelas yang berisi pesanan ke meja dengan rapi.

"Selamat menikmati"
Lanjutnya sebelum meninggalkan meja itu.

Mereka mengobrol banyak hal.Bahkan Devan sempat curhat tentang gebetannya yang memang benar adik kelas.
Randy yang terus membaca buku dan tidak mendengarkan obrolan dipaksa oleh ketiga temannya agar tidak membaca buku sekarang.
Alfen menarik buku Randy dan menyimpannya jauh jauh dari jangkauan tangan Randy.
Mereka kata,ini adalah waktunya untuk berkumpul,jangan asik dengan acaranya sendiri.Maka dari itu Alfen menarik buku Randy.
Sedangkan Randy hanya pasrah bukunya diambil dan juga membenarkan ucapan Alfen dalam hati.

Mereka ketawa ketiwi saat gantian berbagi pengalaman yang paling tidak bisa dilupakan.
Dan sekarang bagian Jupiter yang bercerita.

FLAVORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang