KORIDOR yang menghubungkan jalan kelapangan kini sedang dipenuhi oleh kerumunan siswa yang ingin melihat 'acara' dadakan yang digelar oleh dua cowok kelas XI.
Padahal bel masuk sudah sepuluh menit yang lalu,dan masih banyak siswa yang berlalu lalang.
Memangnya gurunya kemana?
Kita intip di jendela ruang guru yang gordennya terbuka sedikit,guru guru sedang duduk rapi ditempatnya masing masing dan sedang mendengar pidato kepala sekolah didepan.
Oh sedang rapat ternyata.
Pantesan...Back to koridor
Memang sudah biasa bagi siswa SMA dalam hal adu jotos.
Emosi mereka yang masih labil dan naik turun merupakan salah satu pemicunya.Tidak ada berpikir,yang ada hanya adu kekuatan yang menginginkan dirinya menang dan puas karna lawannya kalah dan babak belur.
Ditengah kerumunan itu terdapat dua siswa yang masing masing pelipisnya sudah ada lebam biru.
"Elo bangsat!yang bikin gue diputusin sama si Dea!"
Bentak Vino dengan wajah yang memerah menahan amarah.Cewe,yang membuat mereka menjadi seperti ini.
Padahal bisa dibicarakan dengan baik baik.Tapi kalau emosi sudah menyelimuti hati,akal sudah tidak berpikir lagi."Udah gue bilangin berapa kali bego,Gue.Ga.Suka.Sama.Tere.
Gue ga ada sangkut pautnya sama hubungan kalian"
Ujar Alfen datar."Tapi gara gara dia suka lo hubungan gue ancur"
"Ya gue kan ga tau apa apa kalau kalian putu,si Tere suka sama gue itu bukan urusan gue"
"Males tau sebenernya berantem gara gara cewe.Lo yang putus kenapa nyalahinnya ke gue.Gue ga suka sama Tere.Gue juga ga ngerespon dia,malah sama gue di cuekin.Kalau mau marah lah ke Tere bukan ke gue,gue jadi korban disini"
"Udahlah Vin,terima nasib lo aja kalau diputusin,ga usah disangkut pautin sama orang lain yang ga tau apa apa."
Alfen berbalik dan melangkah,tapi langkahnya terhenti dan seperti teringat sesuatu ia berbalik lagi menghadap Vino.
"Oh iya satu lagi"
Bugh
Alfen menonjok pelipis Vino dengan keras dan setelahnya ia keluar dari kerumunan itu yang bersorak karna pertunjukan yang dilakulan Alfen.
Alfen hanya tersenyum miring menanggapinya.
Sudah biasa baginya hal seperti ini disekolahnya.
Dikelilingi oleh orang orang yang bersorak karna melihat aksinya.oOo
Nyar berjalan cepat menuju gerbang sekolahnya yang sudah dikunci rapat sama Pak Jojo.Ituloh~ satpam sekolah yang kumisnya badai tornado.
Nyar hampir terjatuh karna menginjak tali sepatunya sendiri yang tidak terikat saking buru burunya.Yap,hari ini seorang Fenyar Esfandreas telat sekolah,lagi.
Nyar selalu begini setiap hari.Tapi bukan telat dalam artian 'gerbang ditutup',Nyar muncul digerbang pas bel masuk berbunyi.Jadi bisa dibilang dia tepat waktu,janjian sama belnya."PAK!PAK JOJO BUKAIN PAKK"
Nyar berteriak dengan menggoyang goyangkan pagar sekolah.Tidak ada yang telat selain dirinya disini,lapangannya adem ayem tidak ada yang dihukum.Mungkin sekarang guru piketnya guru killer.Yang jika telat langsung masuk BP dan panggil orang tua.
Terkesan berlebihan sih tapi peraturan tetaplah peraturan.Pak Jojo belum menampakkan kumis badai tornadonya,Nyar pikir teriakkannya kurang keras.Maka dia kembali berteriak dengan suara cemprengnya yang merdu,merusak dunia.
Nyar bodo amat kalau orang orang yang lewat berpikir dia gila,Iya sih banyak yang liat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAVOR
Teen FictionPunya gebetan yang punya kaka siscon? Apalagi kakanya itu temen sepergengan lo. Susah buat minta restu dari kakanya juga susah buat ngedapetin adiknya juga Nyar yang memiliki sifat cuek cuek itu tidak tertarik dengan tingkah Alfen yang selalu mengga...