Kamu ingin melindunginya?
Sebuah suara muncul begitu saja. Nadanya seperti bertanya tapi sebenarnya sedang meremehkan. Kwon Hoshi tersentak. Kaget melihat ruang serbahitam ketika membuka matanya. Meski tak menampakkan wujudnya, karena tempat yang entah di mana itu benar-benar gelap, Kwon Hoshi mengenali pemilik suara itu. Kwon Hoshi hendak menutup kembali matanya ketika bau anyir tercium seketika. Kwon Hoshi membuka kembali mata dan terkejut melihat kedua telapak tangannya yang dipenuhi darah merah dan kental. Jantung pemuda bermarga Kwon itu kontan berdegup kencang, seolah akan menjebol dadanya.
Kamu bilang ingin melindunginya, tapi justru membunuhnya!
DEG!
Sekali lagi, Kwon Hoshi tersentak. Kali ini, tepat di depannya, pemilik suara itu menunjukkan wujudnya. Seorang pemuda bertubuh tinggi dengan kulit seputih susu. Ada kebencian yang memancar dari sepasang matanya yang hampir sama sipitnya dengan mata Kwon Hoshi. Ekor mata itu berembun. Bibirnya yang memiliki garis melengkung seperti bibir kucing ketika tersenyum memuntahkan rutuk dan kutuk untuk Kwon Hoshi seorang. Kehilangan seseorang yang berharga memang bisa menghilangkan banyak hal lain, termasuk sikap baik hati dan hal baik lainnya. Seperti kertas yang dibakar, hanya menyisakan abu yang bakal lenyap ditiup angin atau hanyut disapu air. Pemuda itu bernama Lee Woori, saudara dari orang yang---seperti kata pemuda itu---baru saja dibunuh Kwon Hoshi.
Kwon Hoshi terdiam. Wajahnya dibenamkan dalam penyesalan. Air matanya sudah kering. Sejak hari itu, hingga dua tahun setelahnya, Kwon Hoshi habiskan dengan merutuk diri sendiri. Meski dia sendiri pun tahu apa yang dilakukannya adalah sia-sia---demi melegakan sesak yang mengimpit dadanya tiap kali teringat pada semua kenyataan-kenyataan pahit itu.
Pemuda itu---dalam pandangan Kwon Hoshi---masih menatap tajam. Masih merapal rutuk dan kutuk yang langsung memenuhi ruang dengar Kwon Hoshi. Terus berputar-putar dalam kepala. Seperti alunan musik yang terus diulang-ulang, memekakkan telinga. Belum lagi suara tangis serta raungan yang semakin lama terdengar semakin dekat dan kencang saja. Disusul kepingan ingatan yang terus merangkak dari celah-celah kenangan, berusaha menyatu. Memaksa pemuda sipit itu untuk tetap terkungkung dalam penyesalan seumur hidup dan tak melupa.
Kwon Hoshi seperti ditampar, ditendang, bahkan dipukuli kenangan itu. Rambutnya dijambak, agar dia tetap ingat betapa menyakitkannya kehilangan. Sementara pemuda bernama Lee Woori itu---masih dalam bayangan Kwon Hoshi---melemparkan semua kesalahan di sela-sela rutuk dan kutuknya. Seolah-olah dialah yang paling kehilangan, paling tersakiti. Padahal Kwon Hoshi juga, sebenarnya, berhak. Namun pemuda bermarga Kwon itu terlanjur jatuh dalam kubangan penyesalan dan mengambil semua beban untuk bertanggung jawab seumur hidup. Seolah terhipnotis, kata maaf terus saja mengucur dari bibirnya. Saling kejar dengan derasnya air mata.
Sementara pemuda bernama Lee Woori tampak memegang sesuatu yang berkilatan di tangannya. Kaki jenjangnya melangkah cepat menuju Kwon Hoshi yang entah bagaimana sudah terikat kaki dan tangannya pada sebilah kayu yang melekat di dinding. Semakin dekat, semakin jelas terlihat apa yang dipegang Lee Woori; sebilah pisau daging. Mata sipit Kwon Hoshi terbelalak, takjub sekaligus takut. Namun dia sudah pasrah dan pantas menerima apa pun yang akan terjadi. Lee Woori terus saja berlari menghampiri dirinya dengan sebilah pisau daging di tangan, Kwon Hoshi mengatupkan matanya perlahan.
"Pembunuh sepertimu pantas mati!" seru Lee Woori. Tampak beringas. Suaranya menggema hingga terekam jelas dalam kepala, detak jantung, denyut nadi hingga desah napas Kwon Hoshi.
Hanya dalam hitungan detik, pisau daging yang dingin itu akan merobek kulit daging dada kemudian menembus dan mengoyak jantung Kwon Hoshi. Hanya tinggal beberapa detik saja...
"Hoshi-ya! Ireohna! Hoshi-ya!" Seseorang berseru panik. Mengguncang gelisah tubuh dan kesadaran Kwon Hoshi. Semua mendadak berganti seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Trip to Love You
Fanfiction[FIN!] - [Soonhoon] - [BXB] An other story about Soonhoon in another characters. . Disclaimer: Seluruh karakter asli merupakan milik pribadi, keluarga, dan agensi masing-masing serta Tuhan YME semata. Sebagian dan atau seluruh kisah berikut ini adal...