Sekuel Main Api (18+)

7.2K 225 34
                                    

"Aaaaahhhh aaahhh mmhhhhhhh sshhhh aaaah aaaah aaaah."


Viny menggigit bibir bawahnya memandangi film di layar TV kamarnya.

"Kakak!" Shani duduk menatap sebal pada Viny, "bisa gak kalo nonton film kaya gini voleme nya dikecilin? Berisik tau."

"Mana seru kalo kecil," jawab Viny santai

"Nyebelin banget siih." Shani mengacak rambut panjangnya yang terurai, "aku besok ada Sidang. Harus cepet-cepet tidur."

"Sidang mah sidang aja," balas Viny tanpa mengalihkan tatapannya dari layar, "nah kalo ada hasilnya bagi-bagi ya," lanjutnya tertawa kecil

"Bodo amat ah," Shani menghempaskan tubuhnya dikasur membelakangi Viny, "matiin filmnya."

"Gak."

"Nanti aku yang susah!" Shani mengubah posisi tubuhnya menghadap Viny

"Berlebihan banget."

"Kamu kalo nonton film kaya gitu gelisahnya sama aku."

"Dah dah tidur ibu pengacara." Viny menarik selimut Shani sampai menutupi seluruh tubuhnya, "jangan ganggu orang yang besok libur kerja."

"Awas aja." Shani menyingkap selimut kemudian membelakangi Viny, "jangan harap aku mau."

"Ya udah." Viny menggerutu tidak jelas dalam hati lalu memilih untuk fokus menonton film favorite nya (?)

Lima belas menit berlalu, tubuh Viny sudah semakin memanas melihat adegan demi adegan yang diperlihatkan oleh film itu. Ia berdehem pelan dan menggeser posisi duduknya mendekati Shani.

"Bunda, udah tidur ya?" tanya Viny mengusap lembut rambut Shani

Shani yang belum benar-benar tertidur hanya bisa menggerutu dalam hati tanpa mau membuka matanya. Benar bukan dugaannya? Viny akan meminta sesuatu.

"Bunda Shani," seru Viny menurunkan tangannya membelai pipi Shani, "kamu kalo tidur pake baju pink kaya gini cantik deh," ucapnya kembali menurunkan tangan untuk menarik selimut Shani dan meloloskan baju yang menutupi pundaknya, "wah pundak kamu putih banget."

"Kakak aku mau tidur!" Shani menaikan bajunya kembali kemudian menutup seluruh tubuhmya dengan selimut

Viny mengembuskan napas panjang lalu bersandar, "Ya udah tidur yang nyenyak ya? Maaf ganggu kamu malem-malem gini. Mimpi indah, Shan."

Shani terdiam mendengar nada suara Viny yang lembut seperti itu. Viny selalu mampu membuatnya lemah dengan berbagai cara. Akhirnya Shani duduk menatap wajah Viny yang sudah memerah. Dadanya naik turun tampak sedang menahan sesuatu didalam tubuhnya.

"Tidur gih besok pagi ada sidangkan?" Viny mengambil remote TV lalu mematikan TV nya, "aku gak akan ganggu kamu lagi," lanjutnya seraya membaringkan diri menghadap kelangit-langit kamar. Sekilas ia melirik pada Shani yang hanya diam kemudian menutup matanya.

Shani tersenyum tipis kemudian membuka membuka baju celananya dan dilemparkan kesembarang arah. Ia memutar kembali film itu lalu memperhatikan ekspresi wajah Viny


"Aaaahh aaahhh plaak plaak plaak ooouuhh mmhhh."


Viny meneguk ludahnya dengan susah payah mendengar suara yang berasal dari film itu. Tanpa sadar ia merapatkan kedua pahanya tidak kuasa menahan birahi yang bergejolak didalam tubuhnya. Namun ia juga tidak bisa melampiaskan itu semua malam ini, ia tidak ingin tidur tenang Shani terganggu.

OneShot BerkumpulWhere stories live. Discover now