Salju

2.1K 202 28
                                    

( VeNal VinShan BebNju MeLids)


Shania duduk di sebuah restoran mengadap ke jalan raya sambil menikmati butiran-butiran salju yang turun secara perlahan, tipis, dingin namun tetap indah dipandang mata. Sesekali ia tertawa mendengar lelucon para member JKT48 lainnya yang tak berhenti menghangatkan suasana ditengah dinginnya udara.

Kehampaan yang tiba-tiba merambah ke dalam rongga dada mengasingkannya dari kesibukan orang-orang disekelilingnya. Ya, meskipun senyuman terpatri indah di wajahnya tetapi hatinya diselimuti oleh kesedihan. Seharusnya ia bisa meleburkan kesedihan itu ditempat indah ini dan menggantinya dengan kebahagiaan. Namun ternyata itu tidak semudah yang ia bayangkan jika pemicu atas semua kesedihannya berada tak jauh dari jaraknya. Siapa lagi kalau bukan Beby? Mantan kekasihnya yang memutuskan untuk menjauh.

Kejadian itu kembali bertamu dalam pikiran kosongnya. Saat Beby memutuskan hubungan hanya karena ia terlalu sibuk mengurusi pekerjaan dan pendidikannya. Terbesit dipikirannya, apa itu sebuah kesalahan besar? Bukankah kesibukan itu hal yang wajah? Lalu kenapa Beby bisa semarah ini?

Shania mengerjap berusaha menepis semua hal yang bergelayut dalam pikirannya lalu menjuruskan pandangan ke depan. Pada deret batang dan ranting yang tertutupi salju.

"Beb, Shania kenapa?" tanya Viny yang sedari tadi memperhatikan Shania. Ia menatap Beby yang juga terdiam lalu melambai-lambaikan tangannya tepat didepan wajah Beby. "Woy!"

"Eh ya." Beby terkesiap kemudian menatap Viny seolah menanyakan ada apa.

"Itu Shania kenapa?" tanya Viny sekali lagi

"Bukan urusan gue."

Shania yang tak sengaja mendengar ucapan Beby hanya diam. Menahan rasa sesak yang merajai dadanya saat ini. Ia menarik napas sekali lagi lalu dihembuskan keras berusaha untuk tetap tenang. Namun gemuruh yang semakin menderu di dalam dadanya kian terdengar, seakan mengusik ketenangannya. Ia menggeleng pelan lalu bangkit dan memutuskan untuk berjalan menembus salju.

"Eh, Shania mau kemana tuh?" tanya Kinal sedikit kaget, ia beralih menatap Beby yang hanya terdiam. "Kejar, Beb."

Sebelah alis Beby terangkat, "Kok aku?"

"Siapa lagi? Lo kan yang paling deket sama dia?"

"Udah ngga," jawab Beby membuat semua member terkejut, "kak Kinal aja gih."

"Ya udah, Nabilah mana? Biar Nabilah yang kej---"

"Aku aja." Beby memotong ucapan Kinal kemudian berlari menyusul Shania.

Kinal tertawa kecil melihat sikap Beby. "Lucu ya mereka? Kaya ABG yang baru pertama kali pacaran."

"Iya ya, mereka itu lucu." Viny tertawa dan perlahan menurunkan posisi kepalanya hingga mendarat dengan sempurna dibahu Shani.

Shani yang merasakan beban dibahu kanannya semakin bertambah jadi menunduk, menatap Viny yang tengah sibuk dengan ponselnya. "Ini maksudnya apa ya?"

"Apa coba?" Viny tersenyum lebar kemudian meletakan ponselnya diatas meja, "kamu keberatan?"

"Iya keberatan." jawab Shani tanpa mengalihkan pandangannya dari Viny.

"Emang kepala aku berat? Kan---"

"Keberatan cinta kamu." Shani tertawa kecil sementara Viny langsung menegakkan tubuhnya menjauhi Shani.

"Cie Viny digombalin." Kinal tertawa keras memperhatikan ekspresi wajah Viny.

OneShot BerkumpulWhere stories live. Discover now