Awal

4K 217 29
                                    

Hy!
Ini cerita pertamaku guys!
Tolong VOTE

***

Lagit mendung masih menghias langit New York. Dipastikan akan terjadi hujan deras mengguyur wilayah New York pusat. Namun, terdapat seseorang menunggu datangnya guyuran hujan. Menurutnya, Hujan adalah sebuah kebahagiaan yang diturunkan Tuhan. Banyak orang yang beranggapan kalau dia itu gila. Tapi, Ia tak peduli dengan apa kata orang.

"Dek, kamu nggak neduh? Ini mau hujan loh"tanya sang Ibu-ibu yang tak sengaja lewat didepannya.

"Nggak bu"

"Nanti sakit loh"tutur Ibu-ibu tadi.

"Nggak bakal bu"sangah Rheina

Ibu-ibu itu menarap heran kearah gadis itu. Entahlah apa yang dipikirkan gadis itu. Ibu-ibu berlalu lewat meninggalkan gadis itu.

Rintik demi rintik hujan membasahi setiap jengkal tubuh sang gadis. Ia membentangkan tangannya dan membiarkan air hujan mengalir ke dalam tubuhnya.

Cukup lama disana. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke rumah lalu membersihkan diri.

***

Dengan langkah mengendap-endap Rheina memasuki rumah. Ia takut Momynya akan marah bila tau dia berhujan-hujanan.

"Rhen, kamu nggak usah ngendap-endap seperti tadi. Momy udah malas marah sama kamu karena hujan-hujanan. Oh iya, nanti malam ada makan malam diluar dengan kolega. Kamu jangan lupa make up yang cantik."

Setelah itu Momy meninggalkan Rheina. Rheina yang dibuat menganga dengan sikap Momynya. Segera Rheina naik ke kamar mandi dan bersiap-siap berdandan untuk nanti malam.

"Tingkah Momy kok beda ya?" gumam Rheina.

Doooor!!

Praang !!

Sebuah serangan peluru menghantam semua penjuru jendela yang ada dirumah Rheina. Cepat-cepat Rheina berlindung dibawah meja makan.

Terlihat sekelompok perampok berpakaian serba hitam mengoyak semua isi lemari yang ada dirumah. Dari arah atas muncul Momy yang berlari terpongoh-pongoh dibanjiri air mata. Terlihat raut khawatir dan ketakutan dimata Momy. Tapi, Momy berupaya memasang wajah berani.

"APA YANG KALIAN MAU!"teriak Momy pada pimpinan perampok.

Sang pemimpin memasang wajah datar, "Kembalikan Rheina padaku."

"NGGAK! AKU NGGAK BAKAL MAU RHEINA HARUS TINGGAL BERSAMA ISTRIMU YANG JAHAT."

"Aku berhak atas Rheina karena aku adalah Ayah kandung Rheina."

Bagaikan tersambar petir Rheina merasa tubuhnya kaku tak bisa digerakan. Kata-kata barusan membuat dunianya seketika berhenti. Tersadar akan keadaan Rheina keluar dari persembunyian.

"Mom, yang dikatakan Bapak ini apa betul?"

Momy mengangguk lemah, "Tapi, Momy nggak mau kamu diambil sama dia. Dia orang jahat, Rhen."

"Tapi, kenapa Momy nggak bilang dari awal," teriak Rheina. "Aku disini seperti orang bodoh yang tidak tahu apa- apa. Sedangkan, kalian menyimpan sebuah rahasia besar."

Momy merengkuh tubuh Rheina erat. Jujur ia tak kuasa bila harus berpisah dengan anak kesayangannya. "Karena Momy sayang kamu, Rhen."

Rheina mengendurkan pelukan Momy. Dan menarik tangan Ayah kandungnya keluar.

"Aku nggak tahu siapa Ayah kandungku. Tapi,aku percaya sama Om kalau Om itu Ayah aku."

Ayah Rheina merengkuh tubuh Rheina. "Jangan panggil Om. Saya ini Ayah mu. Sekarang kamu panggil saya Papa."

"Ok Papa."


***

"Jac, apa kau sudah tau keberadaan Luna? Perasaan sering gelisah tanpa sebab. Apa mungkin Luna dalam kesusahan?"

"Entah lah Alpha, saya belum dapat mengetahui keberadaan Luna. Tapi, yang pasti usia Luna masih tergolong cukup muda. Mungkin itu yang menyebabkan anda tidak dapat mencium bau Luna. Untuk perasaan resah Alpha mungkin itu hubungan batin antara Alpha dengan Luna."

"Aku harus mencarinya cepat!"

***

VOTE GUYS !!!

KAMUS WEREWOLF :

Mate: Pasangan para werewolf

Wolf: Jiwa serigala yang ada di dalam tubuh para herewolf atau shewolf

Mindlink : Komunikasi lewat pikirkan yang dilakukan para werewolf kepada wolf-nya, semacam hubungan telepati.

Pack : wilayah kekuasaan para werewolf

Luna: Pasangan para Alpha.

Alpha: Pemimpin suatu Pack/wilayah kekuasaan-nya

Beta: Wakil dari Alpha

***

Strangers My Alpha [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang