03. Penantian Panjang

2.7K 527 56
                                    

Dengan ditemani secangkir coklat panas dan gitar yang berada dipangkuannya, Kevin duduk di lantai balkon kamarnya seraya menatap langit malam yang menampakkan beberapa bintang di atas sana.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, namun rasanya kantuk itu sama sekali tidak menyerangnya. Benar kata orang, jam malam memang waktu yang paling tepat untuk merenung. Dan tentu untuk merindukan seseorang.

Laki-laki yang kini menggunakan atas putih dengan celana training berwarna biru dongker itu sesekali memetik senar gitarnya lalu mengalunkan beberapa reff lagu. Seperti lagu milik Sheila On 7, Fiersa Besari dan Glenn Fredly—yang mengingatkannya pada Sashi.

"Kak Kevin belum tahu aja kalau suara aku bagus. Ya walaupun nggak sebagus diva. Hahaha."

Kevin tersenyum, "Mana buktinya? Aku mau denger dong."

"Nanti aku kirim voice note." balas cewek itu seraya menampilkan gigi nya yang rapih. Kevin lantas mengacak pelan rambut Sashi.

"Sekarang aja, Sas. Aku udah penasaran, loh."

Sashi menggeleng, "Nggak mau. Nanti aja malem, di voice note."

"Kenapa harus di voice note?"

Tiba-tiba Sashi memalingkan wajahnya, membuat Kevin makin bingung dibuatnya.

Dengan suara pelan, perempuan itu menjawab tanpa melihat ke arah Kevin, "Kalau sekarang, malu! Nanti suara aku geter gara-gara di lihatin sama mata Kakak."

Mengingat kejadian itu, membuat Kevin terkekeh pelan. Ia mengingat jelas saat itu, bahkan suara Sashi yang mengatakan bahwa ia malu masih terngiang-ngiang sampai sekarang. Laki-laki itu pun tentu tidak melupakan bahwa Sashi benar-benar mengirim voice note ketika ia bernyanyi. Ia ingat betul, Sashi bernyanyi lagu Sheila On 7 yang berjudul Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki. Pada malam itu, Kevin tidur nyenyak bersama dengan suara Sashi bernyanyi yang mengalun indah di kedua telinganya.

Ting!

Kevin mengambil ponselnya yang berbunyi sekali, menandakan bahwa ada pesan masuk. Kening laki-laki itu berkerut, begitu melihat notifikasi dari Zidan.

Zidan
Vin lu udah tidur?
Belum kan?

Kevin
Kok lu kayak maho?

Zidan
Serius bodoh

Kevin
Ada apa?

Zidan
Sashi udah balik
Dia udah di Bandung
Dari beberapa hari yang lalu
Sorry gua baru kasih tau lu

Mata Kevin melotot. Jantungnya tiba-tiba berdetak tak karuan begitu melihat isi pesan dari Zidan. Kedua tangannya tiba-tiba menjadi dingin disusul dengan keringat. Sungguh, Kevin merasakan bagaimana definisi bahagia yang berlebihan saat ini.

Zidan yang notabenenya sepupu Sashi memang selalu memberikan kabar tentang Sashi selama ini. Mulai dari Sashi menikah, lalu pindah ke Singapore sampai mempunyai anak. Namun, Zidan tidak pernah memberi tahu secara spesifik tentang suami Sashi. Tenang, Kevin memaklumi hal itu. Lalu ditambah dengan Egika—istri Zidan yang selalu ikut andil, perempuan bermata kucing itu bahkan pernah bilang pada Kevin untuk tidak khawatir karena Sashi sudah bahagia bersama keluarga kecilnya.

Stuck On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang