chap 4

1.8K 224 1
                                    

Kookie mengerutkan kening dan berpikir. "Entahlah, aku tidak merasa ada yang aneh pada dirinya. Biasa saja. Aduh, aku kan sudah bilang bahwa kemarin aku lumpuh otak. Aku bahkan tidak ingat lagi baju apa yang di pakainya."

Hanbyul menatap prihatin temannya. "Kau benar-benar tidak berguna. Hanya kau yang bisa demam di musim panas seperti ini. Kepalamu masih sakit? Sudah baikan, belum?"

Kookie tidak menjawab pertanyaan itu. Ia sedang memikirkan hal lain. Kemudian ia menggigit bibir dan bertanya, "Hanbyul, sebenarnya apa yang kau suka dari Kim Taehyung? Kenapa kau begitu tergila-gila padanya?"

Senyum Jung Hanbyul mengembang. "Karena dia tampan, lucu, pandai menyanyi-aduh, suaranya bagus sekali-dan karena dia menulis lagu-lagu yang begitu romantis dan menyentuh. Oh ya, album barunya akan di luncurkan sebentar lagi. Ah, aku sudah tidak sabar."

"Begitu?"

Tiba-tiba Hanbyul memekik dan membuat Kookie terperanjat.

"Kenapa? Ada apa?" tanya Kookie begitu melihat Hanbyul meraih tasnya yang tergeletak di lantai dengan kasar dan mulai mencari-cari sesuatu di dalamnya.

"Bodohnya aku, bodohnya aku," gumam Hanbyul berulang-ulang. "Seharusnya aku langsung tahu begitu kau menceritakannya padaku."

"Apa?" tanya Kookie heran.

Hanbyul mengeluarkan tabloid dan membuka-buka halamannya. "Nah, coba kau lihat ini."

Kookie melihat artikel berjudul "Pertemuan Tengah Malam" yang di tunjukkan Hanbyul dan mendadak ia merinding. Artikel itu di lengkapi dua foto Kim Taehyung bersama seorang yeoja. Wajah yeoja itu tidak terlihat jelas, tapi Kookie sudah tentu bisa mengenali dirinya sendiri. Yeoja yang bersama Kim Taehyung di dalam foto itu adalah dirinya. Astaga! Apa-apaan ini?

Foto pertama memperlihatkan Kookie dan Kim Taehyung yang sedang keluar dari rumah artis itu. Kepala Kookie tertunduk ketika di foto sehingga wajahnya tidak terlihat. Kookie ingat saat itu teman Kim Taehyung masih berada di dalam rumah sehingga orang itu tidak ikut terfoto.

Foto yang kedua di ambil ketika Kim Taehyung sedang membuka pintu mobil untuknya. Sosoknya tidak jelas karena terhalang tubuh Kim Taehyung. Kookie merasa bersyukur karena wajahnya tidak terlihat.

"Aku sempat melupakan tabloid ini ketika aku mendengar kau sakit," kata Hanbyul menjelaskan. "Seharusnya aku sudah bisa menduga ketika kau menceritakan apa yang kau alami semalam tadi, tapi anehnya hari ini kerja otakku lambat sekali. Wanita yang di foto itu kau, bukan?"

"Astaga," gumam Kookie tidak percaya. "Siapa yang mengambil foto-foto ini?"

"Kim Taehyung itu artis terkenal," kata Hanbyul dengan nada aku-tahu-semua-jadi-percaya-saja-padaku. "Tentu saja banyak wartawan yang sibuk mencari berita tentang dirinya. Dan yang satu ini benar-benar berita hebat. Di sini malah di tulis kau kekasih Kim Taehyung."

Kookie menggeleng-geleng dan mengembalikan tabloid itu kepada Hanbyul. Ia masih merinding. "Aku tidak berdua saja dengan Kim Taehyung. Paman berkacamata itu, teman Kim Taehyung, juga ada bersama kami, seharusnya siapa pun yang mengambil foto ini juga tahu, tapi kenapa jadi begini?"

Jung Hanbyul menarik nafas panjang. "Sudah ku bilang, Kim Taehyung itu artis terkenal. Tabloid-tabloid harus mencari berita yang bisa menarik perhatian orang. Kalau kalian bertiga yang ada dalam foto itu, tidak akan ada berita."

Kookie merasa tubuhnya menggigil. "Untunglah wajahku tidak terlihat. Hanbyul, kuharap kau tidak akan memberitahu siapa pun tentang pertemuanku dengan Kim Taehyung."

Alis Hanbyul terangkat. "Kenapa?"

Kookie mengerutkan kening dan menggaruk kepala. "Enak saja mereka membuat gosip sembarangan. Kekasihnya? Aku? Aku tidak mau terlibat dengan urusan seperti gosip artis...."

From a Lie•vk (gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang