chap 2

2.2K 252 23
                                    

Kookie memperhatikan ponsel yang di pegangnya. Memang itu ponsel miliknya, setidaknya bentuk dan warnanya sama persis dengan ponsel miliknya. Ia membuka daftar telepon di ponselnya dan melongo melihat nama-nama yang sama sekali tak di kenalnya. Otaknya yang sudah sangat lelah di paksa berpikir.

Tadi di toko ahjumma itu, semua barangnya berserakan di meja kasir, termasuk ponselnya. Ketika ponsel milik namja yang berdiri di belakangnya tadi berbunyi untuk pertama kali, ia mengira ponselnya sendiri yang berbunyi karena dering ponsel mereka sama.

Kemudian ponsel kedua namja itu berbunyi. Namja itu meletakkan ponselnya yang pertama di meja kasir dan mengeluarkan ponsel kedua. Jadi, di meja kasir ada ponsel namja itu dan ponsel Kookie.

Kookie teringat bentuk ponsel namja itu yang di letakkan di meja memang sama dengan bentuk ponselnya sendiri. Sebelum keluar dari toko, namja itu berbalik untuk mengambil ponsel pertamanya yang tertinggal di meja. Sekarang Kookie memegang ponsel dengan daftar nama yang sama sekali tidak di kenalnya.

Otaknya mulai bisa mencerna apa yang sedang terjadi. Artinya... artinya... orang itu telah mengambil ponsel yang salah. Namja tadi mengambil ponsel Kookie.

Kookie memukul-mukul dadanya dan mengerang putus asa. "Bagaimana ini? Aduh, bisa gila aku. Gila." Ia melihat ke kanan dan ke kiri. Mobil namja itu sudah tidak tampak. Kookie merasa tubuhnya nyaris ambruk ke tanah. Rasanya ingin menangis saja. Kemana ia harus mencari orang itu?

Tiba-tiba ide muncul di otaknya yang sudah hampir lumpuh. Ponselnya ada pada namja itu, bukan? Berarti Kookie bisa menelepon ke ponselnya dan namja itu akan menjawab. Sebersit tenaga muncul kembali. Ia menghubungi ponselnya dengan ponsel pria tadi yang sedang di pegangnya.

Kookie berjalan mondar-mandir di tepi jalan dengan gelisah sambil menunggu hubungannya/? tersambung. "Cepat angkat... cepat... tolong... ce–Halo?"
.
.
.
.
"Oh, Hyung. Kenapa lama sekali?"

Kim Seokjin tersenyum meminta maaf kepada laki-laki bertubuh tinggi yang membuka pintu, lalu melangkah masuk ke rumah yang sudah sering di datanginya. "Maaf, jalanan agak macet," katanya sambil berjalan ke ruang duduk yang luas. "Hei, Taehyung. Punya makanan ringan? Aku sudah beli minuman."

Kim Taehyung mengikuti Kim Seokjin ke ruang duduk. Ia tidak menghiraukan pertanyaan temannya dan balik bertanya, "Hyung, sudah dengar gosipnya?" Kim Seokjin memerhatikan temannya menghempaskan diri ke sofa. Tatapan Kim Taehyung terlihat menerawang dan cemas. Sebagai manajer Kim Taehyung, Kim Seokjin memahami alasan kekhawatirannya.

"Dari mana asal gosip itu?" Kata Taehyung, seakan-akan bertanya pada dirinya sendiri. Kim Seokjin hanya tersenyum kecil dan mengulurkan sebotol soju kepadanya.

Taehyung membuka tutup botol itu dan meneguk isinya. "Aku di bilang gay." Taehyung tertawa pahit. "Kenapa mereka bisa berpikir seperti itu? Memangnya sikapku seperti wanita? Atau aku pernah terlalu dekat dengan pria? Katakan padaku, hyung. Jangan-jangan selama ini hyung juga berpikir seperti mereka?"

Kim Seokjin duduk di kursi di hadapan Taehyung, ikut meneguk soju langsung dari botolnya. "Kau tahu aku tidak pernah berpikir seperti itu," ujarnya tenang. "Masalahnya, tabloid dan majalah memang suka mencari berita. Kau juga tahu mereka sering menulis artikel yang tidak-tidak. Kau tanya padaku kenapa mereka bisa berpikir kau gay? Mungkin karena selama ini kau tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun di depan publik."

Kim Taehyung mengangkat bahu. "Kalau begitu, terserah mereka mau berpikir apa. Kalau kita tidak menanggapinya, gosip itu tentu akan mereda sendiri."

Kim Seokjin menggeleng. "Dua minggu lagi album barumu akan di luncurkan. Aku takut rumor ini bisa memengaruhi penjualan albummu nantinya. Satu gosip bisa menimbulkan gosip-gosip lain. Bahkan masalah lama juga bisa diungkit-ungkit. Produsermu tidak akan senang. Di tambah lagi, bagaimana dengan para penggemarmu? Apa yang akan mereka pikirkan? Kau bisa kehilangan pasar."

From a Lie•vk (gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang